Tafsir Surah Ali Imran 164

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Ali 'Imran 164

Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.(QS. 3:164)

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Segenap makhluk Allah dibagi kepada 3 macam jenis, ialah jenis nabatat (tumbuh-tumbuhan), jenis hayawanat (binatang) dan jenis jamadat (benda-benda mati). Jenis nabatat ialah jenis tumbuh-tumbuhan baik yang tumbuh pada tanah atau air maupun yang tumbuh di tempat-tempat lain, misalnya pada dahan atau batang-batang kayu.

Jenis hayawanat ialah jenis makhluk yang hidup bernyawa. Jenis Jamadat ialah selain dari jenis nabatat dan hayawanat.

Makhluk jenis hayawanat ada yang untuk kepentingan hidupnya dikurniai akal dan pengertian, misalnya manusia dan ada yang tidak ialah jenis hayawanat. Manusia semestinya dengan mempergunakan akal pikiran dan pengertianya dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, antara yang bermanfaat dan yang mudarat.

Kemudian ia dapat memilih mana yang baik untuk kemaslahatan dirinya. Akan tetapi karena manusia itu juga diberi hawa nafsu, bila ia tidak pandai-pandai mengendaiikannya, akan lebih banyak mengajak kepada keburukan dan kejahatan. Oleh karena ltu jika manusia dalam mengarungi bahteta hidup dan kehidupannya tanpa pimpinan dan tuntunan seorang rasul, maka akan mengalami kekacauan, kerusakan dan kehancuran.

Hal ini telah dibuktikan oleh sejarah Nabi Adam. Artinya setiap zaman fatrah (zaman vacum antara seorang rasul dengan rasul sesudahnya) manusia di bumi ini selalu mengalami kekacauan, keributan dan kehancuran, karena itu maka diutusnya seorang Rasul adalah merupakan nikmat dan kebahagiaan bagi masyarakat manusia.

Allah SWT benar-benar memberi keuntungan dan nikmat kepada semua orang-orang mukmin umumnya dan kepada orang-orang yang beriman bersama-sama Rasulullah khususnya, karena Allah mengutus seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, sehingga mereka mudah memahami tutur katanya dan dapat menyaksikan tingkah lakunya untuk diikuti dan dicontoh amal-amal perbuatannya. Nabi Muhammad langsung membacakan ayat-ayat Kebesaran Allah menyucikan mereka dalam amal dan iktikad, dan mengajarkan kepada mereka (Alquran) serta hukum-hukum Allah. Sedangkan sebelum datangnya Rasul itu nyata-nyata mereka dalam kesesatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.