Tafsir Indonesia Depag Surah An-Nisaa' 84
فَقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللّهِ لاَ تُكَلَّفُ إِلاَّ نَفْسَكَ وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَسَى اللّهُ أَن يَكُفَّ بَأْسَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَاللّهُ أَشَدُّ بَأْسًا وَأَشَدُّ تَنكِيلاً
Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri [324]. Kobarkanlah semangat para mu'min (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya).
[324] Perintah berperang itu harus dilakukan oleh Nabi Muhammad r karena yang dibebani adalah diri beliau sendiri. Ayat ini berhubungan dengan keengganan sebagian besar orang Madinah untuk ikut berperang bersama Nabi ke Badar Shughra. Maka turunlah ayat ini yang memerintahkan supaya Nabi Muhammad r pergi berperang walaupun sendirian saja.
Perintah perang ini ditujukan langsung oleh Allah kepada Nabi Nya dan Allah menghendaki pelaksanaan perintah perang ini atas dasar ketaatan dan berserah diri kepada-Nya tanpa menggantungkan harapan kepada orang-orang munafik yakni dengan mengharap-harap kalaulah kiranya terbuka hati orang-orang munafik itu untuk membantu. Tetapi Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya supaya menganjurkan kepada orang-orang mukmin untuk besertanya dalam memerangi orang-orang kafir. Sejarah membuktikan pada peperangan "Uhud" betapa ketabahan Rasulullah menjalankan perintah Allah meskipun pasukan kaum muslimin berada dalam keadaan kacau balau. Dalam ayat ini Allah menjanjikan bahwa Dia akan melemahkan kekuatan orang-orang kafir, yang oleh karenanya sudah sewajarnya kaum muslimin tidak merasa khawatir malahan hendaknya semakin patuh taat kepada Rasul dengan memenuhi anjurannya untuk turut memerangi orang-orang kafir dengan keyakinan bahwa Allah maha Kuat dan memenuhi janji Nya memberikan kemenangan kepada Rasul beserta orang orang mukmin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.