Tafsir Surah An Nisaa 137

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah An-Nisaa' 137


إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ ثُمَّ كَفَرُواْ ثُمَّ آمَنُواْ ثُمَّ كَفَرُواْ ثُمَّ ازْدَادُواْ كُفْرًا لَّمْ يَكُنِ اللّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلاَ لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلاً

Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman (pula), kamudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya [362], maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus.

[362] Maksudnya : di samping kekafirannya, ia merendahkan Islam pula.

Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan adanya sekelompok orang yang telah menyatakan dirinya beriman, kemudian berbalik menjadi kafir. sesudah itu beriman kembali, lalu berbalik lagi menjadi kafir dan akhirnya mereka bertambah-tambah kekafirannya hingga saat ajal mereka tiba. Orang-orang yang serupa itu sedikitpun tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT, dan tidak akan mendapat bimbingan untuk memperoleh petunjuk.

Mereka selalu dalam keadaan bimbang dan ragu, pendirian mereka berubah ubah dari iman ke kafir, dan kafir ke iman, mereka telah kehilangan pegangan karenanya mereka tidak dapat lagi memahami hakikat kebenaran dan keutamaan iman.

Oleh sebab itulah sesuai dengan ketentuan Allah SWT, orang yang jiwanya bimbang dan ragu itu tidak akan diharapkan daripadanya untuk mendapat petunjuk ke jalan yang benar.

Maka sudah sepantasnyalah apabila mereka itu jauh dan rahmat Allah, apalagi untuk mendapatkan ampunan-Nya, karena jiwa mereka telah ditutupi noda-noda kekafiran, sehingga tidak lagi dapat melihat cahaya kebenaran.

Sebenarnya tak ada yang dapat menghalang-halangi ampunan dan hidayah Allah yang akan diberikan Nya kepada makhluk Nya. Hanya saja kehendak Allah itu tidak terlepas dan hikmah Nya. Telah menjadi ketetapan Allah bahwa usaha manusia yang timbul karena ilmu dan amalannya akan berbekas pada jiwanya. Maka apabila seorang terus-menerus mengikuti saja sesuatu pendapat tanpa penyelidikan niscaya akalnya tidak mendapat petunjuk. Begitu pula apabila jiwa seseorang telah dikotori dengan kefasikan dan maksiat, maka ia tidak akan mendapat jalan untuk memperoleh ampunan, tanpa bertobat.

Allah SWT berfirman:

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى 

Artinya:
"Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, beramal saleh kemudian tetap di jalan yang benar"
(Q.S. Thaha: 82)

Ampunan Allah dapat menghapuskan noda-noda dosa di dalam jiwa. Apabila seseorang bertobat dan beramal saleh, maka semua kotoran jiwa dan dosanya akan terkikis habis.

Firman Allah SWT:

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ 

Artinya
"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk; itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat"
(Q.S. Hud: 114)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.