Tafsir Surah An Nisaa 153

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah An-Nisaa' 153


يَسْأَلُكَ أَهْلُ الْكِتَابِ أَن تُنَزِّلَ عَلَيْهِمْ كِتَابًا مِّنَ السَّمَاء فَقَدْ سَأَلُواْ مُوسَى أَكْبَرَ مِن ذَلِكَ فَقَالُواْ أَرِنَا اللّهِ جَهْرَةً فَأَخَذَتْهُمُ الصَّاعِقَةُ بِظُلْمِهِمْ ثُمَّ اتَّخَذُواْ الْعِجْلَ مِن بَعْدِ مَا جَاءتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ فَعَفَوْنَا عَن ذَلِكَ وَآتَيْنَا مُوسَى سُلْطَانًا مُّبِينًا

Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata : "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata". Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi [374], sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami ma'afkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata.

[374] Anak sapi itu dibuat mereka dari emas untuk disembah.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Juraij bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada Nabi Muhammad saw: "Kami tidak akan membenarkan ajakanmu, kecuali jika kamu dapat membawakan kepada kami sebuah kitab dari Allah taala kepada Fulan bahwa engkau adalah utusan Allah dan dari Si Fulan yang lain menyatakan bahwa engkau utusan Allah", dan begitulah seterusnya mereka menyebut beberapa nama orang-orang tertentu dari pendeta-pendeta Yahudi. Dan mereka berbuat demikian itu tidak lain hanya semata-mata untuk membangkang saja.

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang Yahudi meminta kepada Nabi Muhammad saw supaya diturunkan kepada mereka kitab dari langit yang menyebutkan bahwa engkau adalah rasul Allah. Dalam menghadapi persoalan ini Allah SWT, menyuruh Nabi Muhammad saw, untuk berlaku sabar, jangan hendaknya kaget, karena orang-orang Yahudi pernah meminta Musa yang lebih besar dari itu mereka meminta kepada Musa supaya diperlihatkan Allah kepada mereka dengan nyata. Permintaan yang seperti itu menunjukkan kebodohan, karena mereka menyangka bahwa Allah SWT mempunyai tubuh yang dapat dilihat dengan nyata. Tabiat mereka yang suka mengingkari mukjizat dan tidak membedakan antara mukjizat seorang nabi dengan keanehan dari tukang sihir yang semata-mata untuk dijadikan tontonan itu, adalah menunjukkan keinginan dan kebodohan mereka, dan bagaimanapun keadaannya, maka permintaan mereka itu tidak patut dilayani, karena bagaimanapun juga, mereka juga tidak akan percaya; seperti firman Allah:

وَلَوْ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتَابًا فِي قِرْطَاسٍ فَلَمَسُوهُ بِأَيْدِيهِمْ لَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ 

Artinya:
Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang kafir juga berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.
(Q.S. al-An'am: 7)

Orang-orang Yahudi yang minta melihat Allah SWT itu disambar petir sampai mati akibat permintaannya yang lancang dan lalim itu, kemudian dihidupkan mereka kembali. Semestinya mereka berlaku hati-hati agar tidak terperosok lagi dalam suatu kesalahan yang berakibat suatu bencana besar, akan tetapi lalu mereka membuat berhala berbentuk anak sapi yang oleh mereka disembah bersama-sama. Padahal sudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata seperti, tongkat Nabi Musa yang dapat membelah laut, atau jika tongkat dipukulkan pada batu, lalu batu itu memancarkan air sebagai sumber air minum. Dan banyak lagi mukjizat lain yang membuktikan keesaan Allah.

Allah SWT masih juga memberi ampun kepada mereka tatkala mereka bertobat dengan sungguh-sungguh kemudian Allah SWT memberikan kekuasaan kepada Musa as, untuk dapat mendudukkan dan mengembalikan mereka kepada jalan yang benar.

Asbabun Nuzul Indonesia Depag Surah An-Nisaa' 153


Ibnu Jarir Ath-Thabariy telah mengetengahkan sebuah riwayat dari Muhammad bin Kaab Al-Qurazhiy yang telah menceritakan, bahwa segolongan orang-orang dari kalangan kaum Yahudi datang kepada Rasulullah saw. Kemudian mereka berkata, "Sesungguhnya Nabi Musa telah datang kepada kami dengan membawa lembaran-lembaran dari sisi Allah, maka dari itu datangkanlah kepada kami lembaran-lembaran dari sisi Allah agar kami mempercayaimu." Lalu Allah menurunkan ayat, "Ahli Kitab meminta kepadamu...," sampai dengan firman-Nya, "...dengan kedustaan besar (zina)." (Q.S. An-Nisa 153-156). Salah satu di antara mereka ada yang berdiri di atas kedua lututnya seraya mengatakan, "Sebenarnya Allah tidak menurunkan apa-apa kepadamu dan juga kepada Musa, Isa dan lain-lainnya." Kemudian Allah swt. menurunkan ayat, "Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya..." (Al-An'am 91).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.