Tafsir Surah An Nisaa 115

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah An-Nisaa' 115


وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءتْ مَصِيرًا

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu [348] dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.

[348] Allah biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan.

Kemudian Allah SWT, menegaskan bahwa seseorang yang menentang Rasul setelah nyata baginya kebenaran dan kebenaran risalah yang dibawanya, serta mengikuti jalan orang-orang yang menyimpang dari jalan kebenaran, maka Allah SWT, membiarkan mereka menempuh jalan sesat yang dipilihnya itu kemudian Dia akan memasukkan mereka ke dalam neraka Jahanam, tempat kembali yang seburuk-buruknya.

Ayat ini erat hubungannya dengan tindakan Tu'mah dan pengikut-pengikutnya, dan perbuatan orang-orang yang bertindak seperti yang dilakukan Tu'mah itu.

Dari ayat ini dipahami bahwa Allah SWT, telah menganugerahkan kepada manusia kemauan dan kebebasan memilih. Pada ayat Alquran yang lain diterangkan pula bahwa Allah SWT, telah menganugerahkan akal, pikiran dan perasaan serta melengkapinya dengan petunjuk-petunjuk yang dibawa para Rasul. Jika manusia menggunakan dengan baik semua anugerah Allah itu, pasti ia dapat mengikuti jalan yang benar.

Tetapi kebanyakan manusia mementingkan dirinya sendiri, mengikuti hawa nafsunya, sehingga ia tidak menggunakan akal, pikiran, perasaan, dan petunjuk petunjuk Allah SWT, dalam menetapkan dan memilih perbuatan yang patut dikerjakannya. Karena itu ada manusia yang menantang dan memusuhi para Rasul, setelah nyata bagi mereka kebenaran dan ada pula manusia yang amat suka mengerjakan pekerjaan-pekerjaan jahat, sekalipun hatinya mengakui kesalahan perbuatannya itu.

Allah SWT, menilai perbuatan-perbuatan manusia, kemudian Dia memberi balasan yang setimpal; amal baik dibalasi dengan pahala yang berlipat ganda, sedang perbuatan buruk diberi balasan yang setimpal dengan perbuatan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.