Al-A'raf 131

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-A'raf Ayat 131


فَإِذَا جَاءتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُواْ لَنَا هَـذِهِ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُواْ بِمُوسَى وَمَن مَّعَهُ أَلا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِندَ اللّهُ وَلَـكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ

Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: "Itu adalah karena (usaha) kami". Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang- orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

Dalam ayat ini Allah menerangkan sifat dan tabiat mereka, ialah bahwa pada saat-saat mereka mengalami kemakmuran hidup, mereka mengatakan bahwa hal itu sudah sewajarnya karena negeri mereka subur dan merekapun rajin bekerja. Tidak terbayang dalam hati mereka bahwa semua itu adalah rahmat dari Allah yang patut mereka syukuri. Sebaliknya, apabila mereka mengalami bahaya kekeringan, kelaparan, penyakit dan sebagainya, mereka lalu melemparkan kesalahan dan umpatan kepada Nabi Musa a.s. Mereka katakan bahwa semua. malapetaka itu disebabkan kesalahan Nabi Musa dan kaumnya. Mereka lupa kejahatan dan kelaliman yang mereka perbuat terhadap kaum Nabi Musa karena mereka menganggap bahwa perbudakan dan perbuatan kejam yang mereka lakukan terhadap Bani Israel itu adalah wajar dan merupakan hak mereka sebagai bangsa yang berkuasa. Ini adalah gambaran yang paling jelas tentang sikap dan tabiat kaum imperialis sepanjang masa.

Pada akhir ayat ini Allah swt. menegaskan bahwa kesialan yang menimpa diri orang-orang kafir itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya. Maksudnya ialah bahwa semua kebaikan yang mereka peroleh dan segala kesialan yang mereka hadapi, semua sudah merupakan kada dan kadar yang telah ditetapkan Allah, sesuai dengan sunah-Nya yang berlaku bagi semua makhluk-Nya, yaitu sesuai dengan sebab dan akibat, sehingga apa yang terjadi pada manusia adalah merupakan akibat belaka dari sikap, perbuatan dan tingkah lakunya. Akan tetapi kebanyakan mereka tidak mau menginsafinya. Mereka tetap berada dalam kekafiran dan kelaliman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.