Al-A'raf 157

💬 : 5 komentar

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-A'raf Ayat 157


الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَآئِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالأَغْلاَلَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آمَنُواْ بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُواْ النُّورَ الَّذِيَ أُنزِلَ مَعَهُ أُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka [574]. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.

[574] Maksudnya: dalam syari'at yang dibawa oleh Muhammad itu tidak ada lagi beban-beban yang berat yang dipikulkan kepada Bani Israil. Umpamanya: mensyari'atkan membunuh diri untuk sahnya taubat, mewajibkan kisas pada pembunuhan baik yang disengaja atau tidak tanpa membolehkan membayar diat, memotong anggota badan yang melakukan kesalahan, membuang atau menggunting kain yang kena najis.

Dalam ayat ini Allah swt. menerangkan sifat-sifat Muhammad rasul dan nabi Allah yang wajib diikuti itu ialah:

1. Nabi yang ummi (buta huruf) Dalam ayat ini diterangkan bahwa salah satu sifat Muhammad saw. ialah tidak pandai menulis dan membaca. Sifat ini memberi pengertian bahwa seorang yang ummi tidak mungkin membaca Taurat dan Injil yang ada pada orang-orang Yahudi dan Nasrani, demikian pula cerita-cerita kuno yang berhubungan dengan umat-umat dahulu. Hal ini membuktikan bahwa risalah yang dibawa oleh Muhammad saw. itu benar-benar berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Mustahil seseorang yang tidak tahu tulis baca dapat membuat dan membaca Alquran dan hadis yang memuat hukum-hukum, ketentuan-ketentuan ilmu pengetahuan yang demikian tinggi nilainya. Seandainya Alquran itu buatan Muhammad, bukan berasal dari Tuhan semesta alam tentulah manusia dapat membuat atau menirunya tetapi sampai saat ini belum ada seorang manusia pun yang sanggup menandinginya.

2. Kedatangannya jelas diisyaratkan di dalam kitab Taurat dan Injil. Kedatangan Muhammad sebagai nabi dan rasul penutup telah diisyaratkan di dalam kitab Taurat dan Injil, bahkan Allah swt. menegaskan dalam firman-Nya:

الَّذِينَ ءَاتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Artinya:
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al-Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Dan sesungguhnya sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran padahal mereka mengetahui.
(Q.S Al Baqarah: 146)

Menurut ayat ini, orang-orang Yahudi dan Nasrani telah menyembunyikan pemberitaan tentang akan diutusnya Muhammad saw. dengan menghapus pemberitaan ini dan menggantinya dengan yang lain di dalam Kitab Taurat dan Injil. Banyak ayat Alquran yang menerangkan tindakan-tindakan orang-orang Yahudi dan Nasrani itu.

Sekalipun demikian masih terdapat ayat-ayat Taurat (Wasiat Yang Lama) dan Perjanjian Yang Baru mengisyaratkan akan kedatangan Muhammad itu. Dalam kitab Kejadian 21:13 diterangkan bahwa akan datang seorang nabi akhir zaman nanti dari keturunan Ismail.

Dari ayat Taurat ada beberapa isyarat yang dapat dijadikan dalil untuk menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw. itu adalah seorang nabi di antara segala saudaranya. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang yang dinobatkan oleh Tuhan itu akan timbul dari saudara-saudara Bani Israil, tetapi bukan dari Bani Israil itu sendiri. Adapun saudara-saudara Bani Israil itu ialah Bani Ismail (bangsa Arab) sebab Ismail adalah saudaranya yang tua dari Ishak bapak Nabi Yakub. Dan Nabi Muhammad saw. sudah jelas adalah keturunan Bani Ismail.

Kemudian kalimat: "Yang seperti engkau" memberikan arti bahwa nabi yang akan datang haruslah seperti Nabi Musa a.s., yaitu nabi yang membawa syariat baru (agama Islam) yang juga berlaku untuk bangsa Israil. Kemudian diterangkan lagi bahwa nabi itu tidak sombong, baik sebelum menjadi nabi. Sebelum menjadi nabi beliau sudah disenangi orang, terbukti dengan pemberian gelar oleh orang Arab kepadanya yaitu "Al-Amin" yang artinya "orang yang dipercaya." Jika beliau seorang yang sombong, tentu beliau tidak akan diberi gelar yang amat terpuji itu. Setelah menjadi nabi beliau lebih ramah dan rendah hati.

Umat Nasrani menyesuaikan nubuat itu kepada Nabi Isa a.s. di samping mereka mengakui bahwa Isa a.s. mati terbunuh (disalib). Hal ini jelas bertentangan dengan ayat nubuat itu sendiri. Sebab nabi itu haruslah tidak mati terbunuh. Disebutkan pula bahwa Tuhan telah datang dari Tursina, maksudnya memberikan wahyu kepada Musa a.s. dan telah terbit bagi mereka itu di Seir", maksudnya menurunkan kepada Nabi Isa wahyu, serta gemerlapan cahayanya dari gunung Paran, maksudnya menurunkan wahyu kepada Muhammad saw. Paran (Faron) adalah nama salah satu bukit di negeri Mekah.

Dalam Bab XV Injil Yohanna disebutkan Nnbuat Nabi Muhammad saw. sebagai berikut: "Maka adapun apabila telah datang Faraklit yang Aku telah mengutusnya kepadamu dari bapak, roh yang benar yang berasal dari bapak, maka dia menjadi saksi bagiku, sedangkan kamu menjadi saksi sejak semula." Perkataan "Faraklit" adalah bahasa Ibrani yang artinya sama dengan "Ahmad" dalam bahasa Arab. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt.:

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَابَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ

Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku yang namanya Ahmad (Muhammad)."
(Q.S As Saff: 6)

Demikianlah sekali pun ada bagian Taurat dan Injil yang diubah, ditambah, dan dihilangkan juga masih terdapat isyarat-isyarat tentang kenabian dan kerasulan Muhammad saw. Itu pulalah sebabnya sebagian ulama Yahudi dan Ibrani yang mengakui kebenaran berita itu segera beriman kepada Muhammad dan risalah yang dibawanya, seperti Abdullah Ibnu Salam, Tamim Ad-Dari dan lain-lain sebagainya.

3. Nabi itu menyuruh berbuat makruf dan melarang berbuat mungkar. Perbuatan yang makruf ialah perbuatan yang baik yang sesuai dengan akal sehat, dan membersihkan jiwa, bermanfaat bagi diri sendiri, manusia dan kemanusiaan. Sedangkan perbuatan yang mungkar ialah perbuatan yang buruk yang tidak sesuai dengan akal yang sehat dan dapat menimbulkan mudarat bagi diri sendiri, bagi manusia dan kemanusiaan. Perbuatan makruf yang paling tinggi nilainya ialah mengakui keesaan Allah, dan menunjukkan ketaatan kepada-Nya, sedang perbuatan mungkar yang tinggi sekali tingkatannya ialah memperserikatkan Allah swt.

4. Menghalalkan yang baik dan mengharamkan yang buruk. Yang dimaksud dengan yang baik ialah yang halal lagi baik, tidak merusak akal, pikiran, jasmani dan rohani. Sedangkan yang dimaksud dengan yang jelek ialah yang haram yang merusak akal, pikiran, jasmani dan rohani.

5. Menghilangkan beban-beban dan belenggu-belenggu yang memberatkan. Maksudnya ialah dengan syariat yang dibawa Nabi Muhammad saw. tidak ada lagi beban yang berat seperti yang dipikulkan kepada Bani Israil. Umpamanya mensyariatkan membunuh diri untuk sahnya taubat, mewajibkan kisas pada pembunuhan, baik yang disengaja atau pun yang tidak disengaja, tanpa membolehkan membayar diyat, memotong bagian badan yang melakukan kesalahan, membuang atau menggunting kain yang terkena najis, dan sebagainya. Sesuai dengan firman Allah swt.:

مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya:
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu supaya kamu bersyukur.
(Q.S Al Ma'idah: 6)

Demikian juga Rasulullah saw. bersabda:

بشروا ولا تنفروا يسروا ولا تعسروا وتطاوعوا ولا تختلفوا

Artinya:
Berilah kabar gembira dan janganlah memberikan kabar yang menakut-nakuti, mudahkanlah dan jangan mempersukar, bersatulah dan jangan berselisih.
(H.R Bukhari dan Muslim)

Sesungguhnya kepada Bani Israil telah disyariatkan hukum-hukum yang berat, baik hukum ibadat maupun hukum muamalat. Kemudian kepada Nabi Isa a.s. disyariatkan hukum ibadat yang berat. Sedang syariat Nabi Muhammad saw. sifatnya tidak memberatkan, tetapi melapangkan dan memperingan tanggungan, baik yang berhubungan dengan hukum-hukum ibadat maupun yang berhubungan dengan hukum-hukum muamalat.

Kemudian Allah swt. menerangkan cara-cara mengikuti rasul yang disebutkan ciri-cirinya di atas agar berbahagia hidup di dunia dan di akhirat nanti ialah beriman kepadanya dan kepada risalah yang dibawanya, menolongnya dengan rasa penuh hormat, menegakkan dan meninggikan agama yang dibawanya, mengikuti Alquran yang dibawanya yang merupakan sinar terang-benderang, menyinari jalan-jalan untuk menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

5 komentar:

  1. sejak kapan di alquran ada kitab Kejadian 21:13 ya? kalaupun ngutip dari alkitab isinya beda dengan yg dipublish disini

    BalasHapus
    Balasan
    1. ‭‭Kejadian‬ ‭21:12‭-‬13‬ ‭TB‬‬
      [12] Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: ”Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. [13] Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena ia pun anakmu.”

      https://bible.com/bible/306/gen.21.12.TB

      Hapus
    2. Nah ini yg bener, jadi..keturunan Ismail akan menjadi suatu bangsa. Tapi tidak dituliskan akan lahir seorang nabi.

      Hapus
  2. Injil Yohanna itu seperti apa ya? Masih mengais ngais dari Injil tentang nubuat Muhammad?

    BalasHapus
  3. Kalau mau kutip kitab umat kristen baca dari judul ayatnya agar bisa paham maksud tulisan kitab tersebut jangan asal kutip kitab sehingga gagal paham

    BalasHapus

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.