Tafsir Indonesia Depag Surah An-Nisaa' 141
الَّذِينَ يَتَرَبَّصُونَ بِكُمْ فَإِن كَانَ لَكُمْ فَتْحٌ مِّنَ اللّهِ قَالُواْ أَلَمْ نَكُن مَّعَكُمْ وَإِن كَانَ لِلْكَافِرِينَ نَصِيبٌ قَالُواْ أَلَمْ نَسْتَحْوِذْ عَلَيْكُمْ وَنَمْنَعْكُم مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ فَاللّهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَن يَجْعَلَ اللّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلاً
(yaitu) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang mu'min). Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah mereka berkata : "Bukankah kami (turut berperang) beserta kamu ?" Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan) mereka berkata : "Bukankah kami turut memenangkanmu [363], dan membela kamu dari orang- orang mu'min ?" Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu di hari kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.
[363] Yaitu dengan jalan membukakan rahasia-rahasia orang mu'min dan menyampaikan hal ihwal mereka kepada orang- orang kafir atau kalau mereka berperang di pihak orang mu'min mereka berperang dengan tidak sepenuh hati.
Kemudian Allah SWT menjelaskan kepada kaum Muslimin, bahwa orang-orang munafik itu senantiasa menunggu-nunggu peluang yang baik yang menguntungkan diri mereka.
Mereka mencari-cari kesempatan kapan terjadinya peristiwa yang menimpa kaum Muslim in; harapannya ialah hancurnya kekuatan Islam dan kemenangan orang-orang kafir hanya saja mereka tidak mau menampakkan sikap yang tegas karena mereka dipengaruhi oleh keragu-raguan yang menyelubungi jiwa mereka. itulah sebabnya maka apabila kemenangan diperoleh kaum Muslimin mereka mengaku bahwa mereka membantu kaum Muslimin, agar mereka memperoleh kesempatan untuk menikmati kemenangan itu; sebaliknya apabila kemenangan berada di pihak orang-orang kafir merekapun mengatakan bahwa mereka berusaha dengan keras untuk membantu mereka dalam menghadapi serangan-serangan kaum Muslimin, dengan maksud agar mereka dapat memperoleh bagian dari kemenangan tersebut.
Jelaslah bahwa perbuatan orang-orang munafik itu adalah semata-mata untuk memperoleh keuntungan, tetapi tidak mau menanggung resikonya. Dengan demikian mereka ingin mendapatkan keuntungan-keuntungan tanpa berusaha dan ingin menyelamatkan diri tanpa bersusah payah. Maka Allah SWT menegaskan kepada kaum Muslimin bahwa Dia akan menentukan di hari kiamat siapa-siapa di antara mereka yang betul-betul beriman dan melaksanakan perintah Allah dengan ikhlas, dan siapa yang munafik yang pura-pura beriman tetapi di hatinya tersembunyi penyakit nifaq. Allah akan memberikan pahala kepada siapa yang berhak menerimanya, dan juga akan memberikan siksaan kepada siapa yang berhak menerimanya.
Dan Allah SWT menjanjikan kepada kaum Muslimin bahwa selama orang orang Muslimin itu tetap berpegang kepada agama melaksanakan apa yang diperintahkannya dan menjauhi apa yang dilarang, serta berusaha menyiapkan apa yang diperlukan untuk pertahanan agama, niscaya Allah akan menjamin kemenangan mereka, dan sedikitpun tidak akan memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk memperoleh kemenangan atas orang-orang mukmin.
Jaminan Allah untuk memberikan kemenangan kepada orang-orang Islam itu telah disebutkan dalam firman-Nya:
إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ ءَامَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ
Artinya:
"Sesungguhnya Kami menolong Rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)"
(Q.S. Al-Mu'min: 51)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.