Tafsir Indonesia Depag Surah An-Nisaa' 131
وَللّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُواْ اللّهَ وَإِن تَكْفُرُواْ فَإِنَّ لِلّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَكَانَ اللّهُ غَنِيًّا حَمِيدًا
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah [360] dan Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji.
[360] Maksudnya : kekafiran kamu itu tidak akan mendatangkan kemudharatan sedikitpun kepada Allah, karena Allah tidak berkehendak kepadamu.
Allah SWT menjelaskan bahwa apa saja yang ada di langit dan di bumi, adalah kepunyaan Nya. Dialah yang menciptakan dan Dia pula yang mengurus. Dalam mengurusi makhluk-makhluk Nya, Allah menetapkan hukum secara mutlak, dan semuanya tunduk di bawah hukum itu.
Orang-orang yang benar-benar memahami hukum-hukum Allah yang berlaku umum terhadap bumi, langit dan semua isinya serta memahami pula hukum yang mengatur kehidupan makhluk Nya, akan mengetahui betapa besar limpah rahmat dan karunia Nya kepada seluruh makhluk Nya.
Oleh sebab itulah maka Allah memerintahkan kepada setiap hamba agar bertakwa kepada-Nya, sebagaimana telah diperintahkan kepada umat-umat terdahulu, yang telah diberi Alkitab seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani, serta melaksanakan ketakwaan itu dengan tunduk patuh kepada-Nya dan menjalankan syariat-Nya. Dengan tunduk patuh kepada Nya dan dengan menegakkan syariat-Nya manusia akan mempunyai jiwa yang bersih dan dapat mewujudkan kesejahteraan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Jika mereka mengingkari nikmat Allah yang tak terhingga besarnya itu, maka orang-orang yang mengakui keagungan Allah meyakini bahwa keingkaran dan pembangkangan itu sedikitpun tidak akan mengurangi kekuasaan Allah SWT terhadap segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Dan sebaliknya apabila mereka bersyukur, maka syukur mereka itu sedikitpun tidak akan menambah kekuasaan Nya. Perintah bertakwa itu adalah semata-mata untuk kepentingan mereka sendiri, bukan untuk kepentingan Nya.
Kemudian Allah SWT menegaskan bahwa Dia Maha Kaya, tidak memerlukan apapun dari makhluk Nya dan Maha Terpuji tidak memerlukan puji syukur siapapun untuk menambah kesempurnaan Nya.
Allah SWT berfirman:
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ
Artinya:
Dan tidak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji Nya tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.
(Q.S. Al-Isra': 44)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.