Tafsir Surah An Nisaa 78

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah An-Nisaa' 78


أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُواْ هَـذِهِ مِنْ عِندِ اللّهِ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُواْ هَـذِهِ مِنْ عِندِكَ قُلْ كُلًّ مِّنْ عِندِ اللّهِ فَمَا لِهَـؤُلاء الْقَوْمِ لاَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan [319], mereka mengatakan : "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan : "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah : "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan [320] sedikitpun ?

[319] Kemenangan dalam peperangan atau rezki.
[320] Pelajaran dan nasehat-nasehat yang diberikan.

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa maut (mati) itu adalah suatu hal yang pasti datangnya tidak seorangpun yang dapat lepas dari padanya di manapun dia berada meskipun berlindung di dalam benteng yang kokoh kuat, karena itu tidaklah wajar manusia takut mati meskipun ia berada di dalam kancah peperangan dan jika sampai ajalnya tentulah ia pasti mati meskipun ia hidup mewah di dalam istana atau bertahan di dalam benteng yang kokoh.

Ayat ini merupakan celaan Allah terhadap segolongan kaum muslimin yang tidak mempunyai semangat juang untuk membela kebenaran di mana mereka tak mau berperang karena takut akan mati. Sikap pengecut mereka dan sifat kemunafikan mereka itu tidak lain. disebabkan kelemahan iman dan piciknya pikiran mereka.

Selanjutnya Allah menggambarkan kepicikan akal mereka yakni mereka tidak mau berperang karena takut akan mati. Sikap pengecut mereka anggap sebagai karunia dari Allah sedang malapetaka yang menimpa mereka adalah karena datangnya Muhammad ke Madinah; sehingga musim kemarau yang menimpa kota Madinah mereka anggap sebagai musibah yang ditimbulkan oleh kedatangan Nabi Muhammad itu dan kesialannya. Adapun orang yang beriman ia tetap berpendirian bahwa baik dan buruk adalah datangnya dari Allah.

Pendirian seperti inilah yang Allah perintahkan kepada Muhammad supaya disampaikan kepada mereka. Dan sekiranya mereka tidak dapat memahaminya, mereka akan tetap sepanjang masa di dalam kegelapan dan jika mereka dapat memahaminya tentulah mereka tidak akan mengatakan bahwa hal yang buruk itu dikarenakan celanya seseorang tetapi baik dan buruk itu akan mereka ketahui erat hubungannya dengan sebab musabab yang telah menjadi Sunah Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.