Tafsir Indonesia Depag Surah An-Nisaa' 60
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُواْ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَن يَتَحَاكَمُواْ إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُواْ أَن يَكْفُرُواْ بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُضِلَّهُمْ ضَلاَلاً بَعِيدًا
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut [312], padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.
[312] yang selalu memusuhi Nabi dan kaum Muslimin dan ada yang mengatakan Abu Barzah seorang tukang tenung di masa Nabi. Termasuk Thaghut juga : 1. Orang yang menetapkan hukum secara curang menurut hawa nafsu. 2. Berhala-berhala.
Banyak riwayat yang menerangkan tentang sebab turunnya ayat ini, akan tetapi kalau diperhatikan dengan seksama, maka maksudnya adalah hampir sama; salah satu dari riwayat itu ialah sebagai berikut.
Menurut riwayat Ibnu Jarir dari Asy Sya'bi: bahwa ada persengketaan antara seorang laki-laki Yahudi dengan seorang laki-laki munafik. Maka oleh karena Yahudi itu mengetahui bahwa Nabi Muhammad sangat adil dalam memberikan hukum dan tidak dapat disogok, ia berkata "Apakah saya akan menuntutmu pada hakim ahli agamamu (kepada Nabi)? Maka terjadilah perselisihan antara mereka. Kemudian mereka sepakat untuk mendatangi seorang tukang tenung di Juhaimah untuk menjadi hakim dalam persengketaan ini, maka turunlah ayat-ayat ini.
Pada ayat ini, Allah memerintahkan kepada Rasul Nya, Muhammad saw supaya memperhatikan bagaimana anehnya sikap dan tingkah laku orang-orang yang telah mengaku dirinya beriman kepada Alquran yang diturunkan kepada Rasulullah saw, dan kepada kitab-kitab suci lainnya yang diturunkan kepada nabi dan Rasul sebelumnya. Orang-orang yang mengaku beriman ini, telah berbuat sesuatu yang berlawanan dengan pengakuan keimanan yang mereka ucapkan. Andaikata mereka benar-benar beriman kepada Muhammad sebagaimana diucapkan dengan mulut mereka, tentu mereka mau bertahkim kepadanya untuk menyelesaikan persengketaan yang terjadi di antara mereka, dan tidak akan mau bertahkim kepada tagut yaitu orang yang banyak bergelimang dalam kejahatan dan kesesatan Yang dimaksud dengan Tagut di sini ialah Ka'ab bin Al Asyraf, seorang Yahudi yang selalu memusuhi Nabi Muhammad saw dan kaum muslimin. Dan ada yang mengatakan yang dimaksud Tagut di sini ialah Abu Barzah Al Asiami seorang tukang tenung di masa Nabi. Termasuk juga di sini berhala-berhala dan setiap orang yang membuat dan menetapkan hukum secara tidak benar. Demikianlah mereka telah disesatkan oleh setan dengan penyesatan yang sangat jauh.
Asbabun Nuzul Indonesia Depag Surah An-Nisaa' 60
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari jalur Ikrimah atau Said dari Ibnu Abbas, katanya, "Jallas bin Shamit, Ma'tab bin Qusyair, Rafi bin Zaid dan Bisyr mengaku beragama Islam. Maka beberapa warga mereka yang beragama Islam mengajak mereka untuk menemui Rasulullah saw. buat menyelesaikan sengketa yang terdapat di antara mereka. Tetapi mereka tidak bersedia, sebaliknya membawa pihak lawan kepada tukang-tukang tenung yang biasa menjadi hakim di masa jahiliah. Maka Allah pun menurunkan mengenai mereka, 'Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang mengaku...' sampai akhir ayat." (Q.S. An-Nisa 60) Ibnu Jarir mengetengahkan dari Sya'bi, katanya, "Terjadi suatu pertengkaran di antara seorang laki-laki Yahudi dengan seorang laki-laki munafik. Kata si Yahudi, 'Ayolah kita bertahkim kepada ahli agamamu,' atau katanya, 'kepada Nabimu,' karena ia yakin bahwa Nabi tidak akan mau menerima suap dalam memutuskan sesuatu. Tetapi persetujuan tidak tercapai dan akhirnya mereka setuju untuk mendatangi seorang tukang tenung di Juhainah, maka turunlah ayat tersebut di atas." Ibnu Abu Hatim dan Thabrani mengetengahkan dengan sanad yang sahih dari Ibnu Abbas, katanya, "Abu Barzah Al-Aslami adalah seorang tukang tenung yang biasa mengadili perkara-perkara yang menjadi persengketaan di antara orang-orang Yahudi. Kebetulan ada pula beberapa orang kaum muslimin yang minta agar persengketaan di antara mereka diadili pula olehnya. Maka Allah pun menurunkan, 'Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang mengaku diri mereka telah beriman...' sampai dengan, '...penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna.'" (Q.S. An-Nisa 60-62)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.