Tafsir Indonesia Depag Surah An-Nisaa' 51
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُواْ نَصِيبًا مِّنَ الْكِتَابِ يُؤْمِنُونَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ هَؤُلاء أَهْدَى مِنَ الَّذِينَ آمَنُواْ سَبِيلاً
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab ? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut [309], dan mengatakan kepada orang-orang Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman.
[309] Jibt dan thaghuut, ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah.
Sebab turunnya ayat ini, diriwayatkan bahwa Huyay bin Akhtab dan Ka'ab bin Al Asyraf dan pemuka Yahudi lainnya berangkat dari Madinah menuju Mekah untuk mengajak orang-orang Quraisy memerangi Rasulullah saw. Berkata orang-orang Quraisy: "Kamu sekalian adalah Ahli Kitab, lebih dekat kepada Muhammad dari pada kami. Untuk menguatkan hati kami dan agar kami tidak ragu-ragu -atas ajakanmu, bersujudlah kepada berhala-berkala kami Al Jibtu dan Tagut", maka bersujudlah mereka. Kemudian berkata Abu Sofyan kepada Ka'ab: "Kamu adalah ahli kitab, membaca dan mengetahui serta mendalami isinya dan kami ini adalah ummi tidak mengetahui apa-apa, siapakah di antara kita yang benar? Kamikah atau Muhammad?". Berkata Abu Sofyan: "Ia menyuruh supaya menyembah hanya kepada Allah, dan melarang menyekutukanNya?". Berkata Ka'ab: "Dan saudara-saudara apa yang saudara lakukan?" Mereka menjawab: "Kami ini penguasa Kakbah, memberi minum para Jamaah Haji, menjamu tamu-tamu yang datang dsb". lalu Ka'ab menjawab. "Kalau begitu, kamulah yang benar", maka turunlah ayat ini. Ayat ini mengisahkan kembali perbuatan orang-orang Yahudi yang telah diberi kitab, telah memahami dan mendalami isi Kitab yang pada dasarnya menyuruh berbakti dan menyembah hanya kepada Allah saja, tetapi mereka masih juga mau bersujud dan menyembah berhala dan mempersekutukan Allah, memenuhi ajakan orang-orang Quraisy yang tidak berkitab. Satu hal yang aneh dan mengherankan, mereka menyangka bahwa mereka orang-orang yang benar, yang mengikuti dan menempuh jalan yang lebih baik dari jalan orang-orang mukmin pengikut Nabi Muhammad saw. Alangkah kelirunya mereka, dan mereka sangat merugi. Seperti tersebut dalam Firman Allah SWT:
[309] Jibt dan thaghuut, ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah.
Sebab turunnya ayat ini, diriwayatkan bahwa Huyay bin Akhtab dan Ka'ab bin Al Asyraf dan pemuka Yahudi lainnya berangkat dari Madinah menuju Mekah untuk mengajak orang-orang Quraisy memerangi Rasulullah saw. Berkata orang-orang Quraisy: "Kamu sekalian adalah Ahli Kitab, lebih dekat kepada Muhammad dari pada kami. Untuk menguatkan hati kami dan agar kami tidak ragu-ragu -atas ajakanmu, bersujudlah kepada berhala-berkala kami Al Jibtu dan Tagut", maka bersujudlah mereka. Kemudian berkata Abu Sofyan kepada Ka'ab: "Kamu adalah ahli kitab, membaca dan mengetahui serta mendalami isinya dan kami ini adalah ummi tidak mengetahui apa-apa, siapakah di antara kita yang benar? Kamikah atau Muhammad?". Berkata Abu Sofyan: "Ia menyuruh supaya menyembah hanya kepada Allah, dan melarang menyekutukanNya?". Berkata Ka'ab: "Dan saudara-saudara apa yang saudara lakukan?" Mereka menjawab: "Kami ini penguasa Kakbah, memberi minum para Jamaah Haji, menjamu tamu-tamu yang datang dsb". lalu Ka'ab menjawab. "Kalau begitu, kamulah yang benar", maka turunlah ayat ini. Ayat ini mengisahkan kembali perbuatan orang-orang Yahudi yang telah diberi kitab, telah memahami dan mendalami isi Kitab yang pada dasarnya menyuruh berbakti dan menyembah hanya kepada Allah saja, tetapi mereka masih juga mau bersujud dan menyembah berhala dan mempersekutukan Allah, memenuhi ajakan orang-orang Quraisy yang tidak berkitab. Satu hal yang aneh dan mengherankan, mereka menyangka bahwa mereka orang-orang yang benar, yang mengikuti dan menempuh jalan yang lebih baik dari jalan orang-orang mukmin pengikut Nabi Muhammad saw. Alangkah kelirunya mereka, dan mereka sangat merugi. Seperti tersebut dalam Firman Allah SWT:
قل هل ننبئكم بالأخسرين أعمالا الذين ضل سعيهم في الحياة الدنيا وهم يحسبون أنهم يحسنون صنعا
Artinya:
"Katakanlah! Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya". (Q.S. Al-Kahfi: 103, 104)
Asbabun Nuzul Indonesia Depag Surah An-Nisaa' 51
Ahmad dan Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Ibnu Abbas, katanya, "Tatkala Ka'ab bin Asyraf datang ke Mekah, berkatalah orang-orang Quraisy kepadanya, 'Tidakkah Anda lihat si kepala batu yang telah dikucilkan dari kaumnya itu, ia menyangka bahwa ia lebih baik daripada kami, padahal kami petugas-petugas haji yang melayani makan minum jemaah serta keamanan mereka.' Jawab mereka, 'Kamu lebih baik.' Maka turunlah mengenai mereka ayat, 'Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus.' (Al-Kautsar 3) Dan diturunkan pula, 'Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang diberi bagian Alkitab...' sampai dengan, '...penolong.'" (Q.S. An-Nisa 51-52) Ibnu Ishak mengetengahkan dari Ibnu Abbas, katanya, "Di antara orang-orang yang mengambil prakarsa untuk menggerakkan persekutuan di antara orang-orang Quraisy dengan Gathaan dan Bani Quraizhah ialah Huyai bin Akhthab, Salam bin Abu Haqiq, Abu Rafi', Rabi' bin Abu Haqiq, Abu Imarah dan Haudzhah bin Qais, kesemua mereka dari warga Bani Nadhir. Tatkala mereka ini mengadakan kunjungan kepada orang-orang Quraisy, beberapa orang warga Mekah mengatakan, 'Mereka itu adalah pendeta-pendeta Yahudi dan para ahli mereka mengenai kitab-kitab suci yang pertama dulu. Baik tanyakan pada mereka, manakah yang lebih baik, apakah agama kamu ataukah agama Muhammad.' Lalu mereka tanyakan, dan jawabannya ialah, 'Agamamu lebih baik dari agama mereka, dan kamu lebih banyak dapat petunjuk daripadanya dan dari pengikut-pengikutnya.' Maka Allah pun menurunkan, 'Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang diberi Alkitab...' sampai dengan, '...kerajaan besar.'" (Q.S. An-Nisa 51-54)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.