Tafsir Surah An Nisaa 49

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah An-Nisaa' 49


أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يُزَكُّونَ أَنفُسَهُمْ بَلِ اللّهُ يُزَكِّي مَن يَشَاء وَلاَ يُظْلَمُونَ فَتِيلاً

Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih ? [308]. Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak aniaya sedikitpun.

[308] Yang dimaksud di sini ialah orang-orang Yahudi dan Nasrani yang menganggap diri mereka bersih. Lihat ayat 80 dan ayat 111 surat Al Baqarah dan ayat 18 surat Al Maaidah.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Hasan, bahwa ayat ini diturunkan mengenai orang-orang Yahudi dan Nasrani yang memuji-muji diri mereka dengan mengatakan bahwa mereka anak Allah dan kesayangan-Nya, tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani dan mereka tidak akan masuk neraka kecuali beberapa hari saja.

Allah memperingatkan Nabi Muhammad saw. supaya berhati-hati terhadap tindakan orang-orang Yahudi dan Nasrani itu yang menganggap dan mengakui diri mereka adalah suci. Pengakuan itu seperti tertera pada sebab turunnya ayat di atas bahwa ucapan mereka itu tidak benar karena mereka masih tetap dalam kekafiran dan tetap melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Sebenarnya mereka tidak berhak membersihkan diri, hanya dengan kata-kata dan pengakuan yang tidak beralasan. Membersihkan din haruslah dengan amal perbuatan yang dapat menjadikan seseorang bersih dan bebas dari perbuatan syirik dan maksiat.

Tidak ada gunanya seseorang itu mengemukakan kebersihan dirinya karena kebersihan diri seseorang itu berada di tangan Allah SWT, dan Allah sekali-kali tidak akan menganiaya hamba-Nya.

Asbabun Nuzul Indonesia Depag Surah An-Nisaa' 49

Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Ibnu Abbas, katanya, "Orang-orang Yahudi menonjolkan anak-anak mereka di waktu salat dan menyajikan kurban-kurban mereka serta mengaku bahwa mereka tidak mempunyai dosa dan kesalahan. Maka Allah menurunkan, 'Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menganggap diri mereka bersih?'" (Q.S. An-Nisa 49) Ibnu Jarir mengetengahkan pula yang serupa dengan itu dari Ikrimah, Mujahid, Abu Malik dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.