Tafsir Indonesia Depag Surah Ali 'Imran 73
Dan janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah: `Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu`. Katakanlah: `Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui`;(QS. 3:73)
وَلَا تُؤْمِنُوا إِلَّا لِمَنْ تَبِعَ دِينَكُمْ قُلْ إِنَّ الْهُدَى هُدَى اللَّهِ أَنْ يُؤْتَى أَحَدٌ مِثْلَ مَا أُوتِيتُمْ أَوْ يُحَاجُّوكُمْ عِنْدَ رَبِّكُمْ قُلْ إِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Allah SWT mengungkapkan adanya perkataan pemimpin-pemimpin Yahudi yang melarang kaumnya menyatakan kepercayaan mereka kepada orang lain yang bukan Yahudi bahwa kenabian itu boleh saja didatangkan oleh Allah kepada orang lain, selain orang-orang Yahudi. Sebab jika hal itu dikatakan kepada orang-orang Islam tentu orang-orang Islam akan menjadikannya alasan yang menguatkan kerasulan Muhammad saw, yang diutus oleh Allah SWT dari kalangan orang-orang Arab, bukan dari kalangan orang-orang Yahudi. Sikap yang semacam itu timbul karena orang-orang Yahudi itu memang mengetahui bahwa Allah SWT dapat saja mengutus seorang rasul, biarpun tidak dari kalangan bangsa Yahudi, tetapi mereka mengingkari kenabian Muhammad saw adalah karena kesombongan dan kedengkian mereka saja.
Selanjutnya Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw untuk mengatakan bahwa sesungguhnya petunjuk yang baru diikuti itu ialah petunjuk Allah. Maksudnya bahwa petunjuk itu tidak hanya tertentu buat satu bangsa saja di antara hamba-hamba Nya. Petunjuk itu disampaikan melalui nabi-nabi yang diangkat oleh Allah sesuai dengan kehendak Nya pula. Oleh sebab itu orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah SWT, ia tidak akan sesat dan tidak ada seorangpun yang sanggup menyesatkannya. Maka tipu daya ahli kitab itu tidak akan memberi bekas sedikitpun kepada orang-orang muslim dan tidak ada yang dapat menghalangi kehendak Allah terhadap nabi-nabi Nya.
Sesudah itu Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw, untuk menyatakan bahwa kerasulan itu adalah karunia dari Tuhan yang berada di dalam kekuasaan Nya secara mutlak. Dia Maha Pemberi dan Maha Mengetahui siapa saja yang berhak mendapatkan karunia itu. Maka sudah tentulah Allah akan memberikan karunia Nya pada seseorang yang berhak menerimanya. Dalam pernyataan ini terdapat peringatan bahwa orang-orang Yahudi. telah mempersempit pengertian tentang karunia Tuhan Yang Maha Luas itu.
Sesudah itu Allah SWT memberikan ketegasan bahwa karunia Allah, sangat luas dan rahmat Nya diberikan secara merata menurut kehendak Nya Ini merupakan bantahan terhadap tuduhan orang Ahli Kitab yang mengatakan bahwa kenabian dan kerasulan itu hanya tertentu buat orang-orang Bani Israel saja. Dengan demikian dapat dipahami bahwa Allah mempunyai hak mutlak untuk mengutus nabi dan rasul sesuai dengan keadilan dun rahmat Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.