Tafsir Indonesia Depag Surah Ali 'Imran 27
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab`.(QS. 3:27)
Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa Dia memasukkan bagian malam kepada siang, lalu menjadi pendeklah waktu malam itu dibanding dengan siang yang lebih panjang. Dan Allah masukkan bagian siang ke dalam malam, yang menyebabkan waktu malam menjadi panjang dan waktu siang menjadi pendek.
Ringkasnya dengan kebijaksanaan Allah dalam menciptakan bumi itu bulat, dan membuat peraturan-peraturan tertentu bagi matahari, Allah menambah panjang salah satu di antara malam atau siang yang menyebabkan kurangnya yang lain.
Tidaklah mengherankan, bahwa sesudah adanya kenyataan tersebut, Allah Yang Maha Bijaksana memberikan kenabian atau kerajaan kepada siapa saja yang dikehendaki Nya, atau nencabut kenabian dan kerajaan itu dari siapa saja yang dikehendaki Nya. Allah yang mengurangi urusan-urusan manusia, sebagaimana halnya Dia lah mengurusi perobahan siang dan malam.
Dalam ayat ini juga Allah menyatakan bahwa Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati seperti mengeluarkan batang kelapa dari bijinya, mengeluarkan manusia dari nutfah, atau mengeluarkan burung dari telur. Demikian Allah mengeluarkan yang mati dari yang hidup seperti mengeluarkan orang yang bodoh dari orang yang alim, orang kafir dari orang yang mukmin, biji kelapa dari pohon kelapa atau mengeluarkan telur dari burung.
Sarjana-sarjana kedokteran telah menetapkan bahwa di dalam nutfah, telur, biji-biji seperti biji korma itu ada zat hidup. Akan tetapi ini adalah "hidup" menurut para ahli ilmu pengetahuan zaman modern ini, bukan menurut pengertian umum ketika zaman turunnya ayat.
Allah SWT dalam ayat ini menjelaskan kodrat Nya dengan bahasa yang mudah dipahami dengan contoh-contoh yang bisa disaksikan oleh manusia di dalam kejadian sehari-hari. Allah memasukkan malam ke dalam siang, memasukkan siang ke dalam malam, mengeluarkan tumbuh-tumbuhan yang hidup dari tanah yang merupakan benda mati, mengeluarkan air susu dan pupuk kandang yang keduanya merupakan benda mati dari hewan-hewan yang merupakan makhluk hidup.
Dalam pada itu, Alquran mempergunakan pula kata "mati" untuk pengertian "kafir", dan kata "hidup" untuk pengertian "iman". Seperti dalam firman Nya:
Artinya:
Apakah orang-orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang tentang*, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang berada dalam gelap gulita yang tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami menjadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.
(Q.S Al An'am:122)
Allah menggunakan lafal "yang hidup" dalam arti lawan "yang mati", baik yang hidup itu hissiyyah seperti hidup hewan dan tumbuh-tumbuhan ataupun maknawiyah seperti ilmu dan iman. dan firman Allah "Allah mengeluarkan yang hidup dari yang mati dst.". adalah suatu kenyataan, bahwa Allah lah yang memiliki pemerintahan yang Dia berikan kepada orang-orang yang telah dikehendaki Nya. Allah telah mengeluarkan seorang penghulu, para rasul dari bangsa Arab yang buta huruf. Rasul itu, Muhammad saw, yang menyiapkan mereka dengan kekuatan kemauan untuk menjadi umat yang terkuat, yang dapat menghancurkan benteng perbudakaan-perbudakan dan menegakkan kemerdekatan. Sementara itu orang-orang Yahudi (Bani Israel) bergelimang di dalam taqild. perbudakan dan penindasan raja-raja atau para penguasa.
Allah memberikan kekuasaan kepada orang-orang yang Dia kehendaki atau mencabut pemberian Nya itu dari orang-orang yang Dia kehendaki hanyalah berdasarkan sunah-sunah dan hukum-hukum Nya.
Segala urusan ada di tangan Allah. Tidak ada seorangpun yang dapat menilai dan memperkirakan perhitungannya. Dialah yang berkuasa mencabut kekuasan dari siapa yang dikehendaki Nya serta menghinakan Nya. Dan hanya Dia pulalah yang kuasa memberikan kekuasaan itu kepada suatu bangsa serta memuliakannya. Yang demikian ini, amat mudah bagi Allah. Allah menjelaskan pula dalam ayat ini bahwa Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa batas.
تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa Dia memasukkan bagian malam kepada siang, lalu menjadi pendeklah waktu malam itu dibanding dengan siang yang lebih panjang. Dan Allah masukkan bagian siang ke dalam malam, yang menyebabkan waktu malam menjadi panjang dan waktu siang menjadi pendek.
Ringkasnya dengan kebijaksanaan Allah dalam menciptakan bumi itu bulat, dan membuat peraturan-peraturan tertentu bagi matahari, Allah menambah panjang salah satu di antara malam atau siang yang menyebabkan kurangnya yang lain.
Tidaklah mengherankan, bahwa sesudah adanya kenyataan tersebut, Allah Yang Maha Bijaksana memberikan kenabian atau kerajaan kepada siapa saja yang dikehendaki Nya, atau nencabut kenabian dan kerajaan itu dari siapa saja yang dikehendaki Nya. Allah yang mengurangi urusan-urusan manusia, sebagaimana halnya Dia lah mengurusi perobahan siang dan malam.
Dalam ayat ini juga Allah menyatakan bahwa Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati seperti mengeluarkan batang kelapa dari bijinya, mengeluarkan manusia dari nutfah, atau mengeluarkan burung dari telur. Demikian Allah mengeluarkan yang mati dari yang hidup seperti mengeluarkan orang yang bodoh dari orang yang alim, orang kafir dari orang yang mukmin, biji kelapa dari pohon kelapa atau mengeluarkan telur dari burung.
Sarjana-sarjana kedokteran telah menetapkan bahwa di dalam nutfah, telur, biji-biji seperti biji korma itu ada zat hidup. Akan tetapi ini adalah "hidup" menurut para ahli ilmu pengetahuan zaman modern ini, bukan menurut pengertian umum ketika zaman turunnya ayat.
Allah SWT dalam ayat ini menjelaskan kodrat Nya dengan bahasa yang mudah dipahami dengan contoh-contoh yang bisa disaksikan oleh manusia di dalam kejadian sehari-hari. Allah memasukkan malam ke dalam siang, memasukkan siang ke dalam malam, mengeluarkan tumbuh-tumbuhan yang hidup dari tanah yang merupakan benda mati, mengeluarkan air susu dan pupuk kandang yang keduanya merupakan benda mati dari hewan-hewan yang merupakan makhluk hidup.
Dalam pada itu, Alquran mempergunakan pula kata "mati" untuk pengertian "kafir", dan kata "hidup" untuk pengertian "iman". Seperti dalam firman Nya:
أومن كان ميتا فاحييناه وجعلنا له نورا يمشي به في الناس كمن مثله في الظلمات ليس بخارج منها كذلك زين للكافرين ما كانوا يعملون
Artinya:
Apakah orang-orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang tentang*, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang berada dalam gelap gulita yang tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami menjadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.
(Q.S Al An'am:122)
Allah menggunakan lafal "yang hidup" dalam arti lawan "yang mati", baik yang hidup itu hissiyyah seperti hidup hewan dan tumbuh-tumbuhan ataupun maknawiyah seperti ilmu dan iman. dan firman Allah "Allah mengeluarkan yang hidup dari yang mati dst.". adalah suatu kenyataan, bahwa Allah lah yang memiliki pemerintahan yang Dia berikan kepada orang-orang yang telah dikehendaki Nya. Allah telah mengeluarkan seorang penghulu, para rasul dari bangsa Arab yang buta huruf. Rasul itu, Muhammad saw, yang menyiapkan mereka dengan kekuatan kemauan untuk menjadi umat yang terkuat, yang dapat menghancurkan benteng perbudakaan-perbudakan dan menegakkan kemerdekatan. Sementara itu orang-orang Yahudi (Bani Israel) bergelimang di dalam taqild. perbudakan dan penindasan raja-raja atau para penguasa.
Allah memberikan kekuasaan kepada orang-orang yang Dia kehendaki atau mencabut pemberian Nya itu dari orang-orang yang Dia kehendaki hanyalah berdasarkan sunah-sunah dan hukum-hukum Nya.
Segala urusan ada di tangan Allah. Tidak ada seorangpun yang dapat menilai dan memperkirakan perhitungannya. Dialah yang berkuasa mencabut kekuasan dari siapa yang dikehendaki Nya serta menghinakan Nya. Dan hanya Dia pulalah yang kuasa memberikan kekuasaan itu kepada suatu bangsa serta memuliakannya. Yang demikian ini, amat mudah bagi Allah. Allah menjelaskan pula dalam ayat ini bahwa Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa batas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.