Tafsir Surah Ali Imran 13

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Ali 'Imran 13

Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.(QS. 3:13)

قَدْ كَانَ لَكُمْ آيَةٌ فِي فِئَتَيْنِ الْتَقَتَا فِئَةٌ تُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأُخْرَى كَافِرَةٌ يَرَوْنَهُمْ مِثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ وَاللَّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِ مَنْ يَشَاءُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لِأُولِي الْأَبْصَارِ

Selanjutnya Allah memperingatkan agar mereka jangan merasa kuat dengan jumlah harta dan tenaga yang mereka miliki. Karena seharusnya mereka mengambil pelajaran dari peristiwa perang Badar itu.

Jumlah dana dan tenaga yang besar, banyaknya sekutu yang membantu, tidaklah akan menjamin kemenangan dalam peperangan. Sejarah peperangan di dunia ini membuktikan kekeliruan anggapan demikian. Apa yang terjadi pada perang Badar, di mana dua pasukan saling berhadapan. Satu pasukan dari kaum muslimin yang berjumlah kecil yang berjuang dijalan Allah, ditakdirkan bagi mereka kemenangan atas pasukan kaum musyrikin yang jauh lebih besar jumlahnya. Mereka yang memiliki akal pikiran yang sehat dan mempergunakannya untuk merenungkan segala perkara yang terjadi, serta mengambil faedah dari padanya, tentulah akan banyak memperoleh pelajaran dari peristiwa perang Badar ini. Ternyata bahwa ada suatu kekuatan lain di atas segala kekuatan yang lahir. Kekuatan itulah yang sering memperkuat pasukan yang lemah hingga dia dapat mengalahkan pasukan yang kuat lagi besar dengan izin Allah SWT.

Berperang di jalan Allah adalah kunci kemenangan itu. Bila perjuangan dan peperangan tujuannya adalah membela kebenaran, melindungi agama dan pemeluknya, maka jiwa pejuang-pejuangnya akan menghadapi medan pertempuran dengan sepenuh kekuatan yang dimilikinya, dengan segala kemungkinan, siasat dan persiapan. Karena mereka meyakini bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang mendorong dan ada pertolongan dari Allah SWT. Allah SWT menegaskan pertolongan itu akan diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang berjihad di jalan-Nya, asal saja mereka itu tetap tahan dan sabar serta selalu ingat kepada Allah, dan patuh kepada pimpinan. Pada perang Badar kedua yang terjadi tanggal 17 Ramadan tahun 2 Hijriah itu, kaum muslimin telah berusaha mematuhi ketentuan-ketentuan Tuhan dan ketentuan Rasul-Nya dengan segala kemampuan yang ada, serta dengan tekad yang bulat. Mereka berperang dengan penuh keberanian. Dan dengan pertolongan Allah mereka menang dalam peperangan itu.

Allah berfirman:

يا أيها الذين آمنوا إن تنصروا الله ينصركم ويثبت أقدامكم

Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman. Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu". (Q.S Muhammad: 7)

Menurut para ahli sejarah, tentara kaum muslimin dalam perang Badar itu berjumlah 313 orang. Terdiri dari 77 orang Muhajirin dan 236 orang Ansar. Yang memegang bendera dalam pasukan Muhajirin adalah Ali bin Abu Talib. sedang bendera pasukan Ansar dipegang oleh Saad bin `Ubadah. Dalam pasukan muslimin itu terdapat 90 ekor unta dan 2 ekor kuda perang masing-masing dikendarai oleh Miqdad bin Al Aswad dan Marsad bin Marsad, yang memakai baju besi ada enam orang dan yang bersenjata pedang ada delapan orang. Seluruh yang terbunuh dari pihak kaum Muslimin 14 orang laki-laki, terdiri dari 6 orang Muhajirin dan delapan orang dari Ansar. Jumlah tentara kaum musyrikin 950 orang, dipimpin oleh `Utbah bin Rabi'ah, dan di antara mereka terdapat Abu Sufyan dan Abu Jahal. Dalam pasukan mereka terdapat seratus ekor kuda perang, 700 ekor unta, dan sejumlah senjata yang tidak terbilang banyaknya.

Dalam peperangan Badar jumlah pasukan kaum muslimin hanyalah 313 orang saja. Tetapi dalam penglihatan kaum musyrikin ketika perang telah berkecamuk jumlah tersebut menjadi berlipat ganda, sehingga hal itu menimbulkan rasa takut dalam hati mereka, Akhirnya mereka lari dari medan pertempuran. Demikian Allah SWT menurunkan pertolongan kepada kaum muslimin.

Sebelum perang berkecamuk, pasukan kaum muslimin di mata orang-orang musyrikin kelihatan sangat kecil, karena itu mereka berani menghadapi dan menyerbu mereka, seperti diberitahukan Allah dalam kisah tentang Perang Badar ini, dengan firman-Nya:

وإذ يريكموهم إذ التقيتم في أعينكم قليلا ويقللكم في أعينهم ليقضي الله أمرا كان مفعولا وإلى الله ترجع الأمور

Artinya:
Dan ketika Allah menampakkan mereka kepada kamu sekalian ketika kamu berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit pada penglihatan matamu dan kamu ditampakkan-Nya berjumlah sedikit pada penglihatan mata mereka, karena Allah hendak melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan, dan hanya kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan. (Q.S Al Anfal: 44)

Dengan pertolongan inilah Allah memperkuat orang-orang yang dikehendaki-Nya, dan sesungguhnya pada pertolongan yang demikian itu ada pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal dan pikiran.

Asbabun Nuzul Indonesia Depag Surah Ali 'Imran 13

Abu Daud di dalam kitab Sunan dan Imam Baihaqi di dalam kitab Dalail mengetengahkan hadis berikut melalui jalur Ibnu Ishak dari Muhammad bin Abu Muhammad dari Said atau Ikrimah dan dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa ketika Rasulullah saw. memperoleh kemenangan dalam perang Badar, lalu beliau kembali ke Madinah, kemudian beliau mengumpulkan orang-orang Yahudi di pasar Bani Qainuqa. Selanjutnya beliau bersabda kepada mereka, "Hai orang-orang Yahudi! Masuk Islamlah kalian sebelum kalian mendapat kekalahan seperti apa yang telah ditimpakan Allah atas kaum Quraisy (dalam perang Badar)." Orang-orang Yahudi menjawab, "Hai Muhammad! Janganlah engkau memperdaya dirimu sendiri hanya karena engkau telah memerangi segolongan orang-orang Quraisy, mereka adalah orang-orang kampungan yang tidak pandai perang! Demi Allah, jika berhadapan dengan kami, baru kamu ketahui bahwa kami ini orang-orang perang." Maka Allah pun menurunkan, "Katakanlah kepada orang-orang yang kafir bahwa kamu pasti akan dikalahkan...," sampai dengan firman-Nya, "...bagi orang-orang yang mempunyai pandangan batin." (Q.S. Ali Imran 12-13) Ibnu Munzir mengetengahkan dari Ikrimah bahwa seorang Yahudi bernama Fanhash mengatakan sehabis perang Badar, "Janganlah si Muhammad itu membanggakan dirinya mentang-mentang ia dapat membunuh dan mengalahkan orang-orang Quraisy! Orang-orang Quraisy itu tidak pandai berperang!" Maka turunlah ayat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.