Tafsir Indonesia Depag Surah Ali 'Imran 20
Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: `Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku`. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: `Apakah kamu (mau) masuk Islam`. Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.(QS. 3:20)
Dalam ayat ini Allah menerangkan bagaimana semestinya Nabi Muhammad saw menghadapi sikap ahil kitab yang menentang agama Islam itu.
Dalam menghadapai mereka itu, Nabi Muhammad saw, diperintahkan untuk menjawab, bilamana mereka mengemukakan bantahan dengan mengatakan kepada mereka bahwa beliau hanya berserah diri kepada Allah demikian pula orang-orang yang mengikutinya. Jawaban demikian adalah untuk menghindari perdebatan-perdebatan yang tidak berfaedah, karena bukti-bukti kekeliruan mereka sudah jelas.
Kemudian Allah memerintahkan kepada Nabi Nya untuk mengatakan kepada orang Yahudi, Nasrani dan kaum musyrikin Arab yang sedang dihadapinya: "Apakah kamu (mau) masuk agama Islam?". Maksudnya apakah kamu mau menerima agama Islam sehingga kamu berserah diri kepada Allah SWT. Pertanyaan itu disampaikan Nabi sesudah beliau berulang kali menunjukkan bukti-bukti kebenarannya, dan sebenarnya suduh pula dimengerti oleh mereka. Ataukah sebenarnya mereka masih ingin meneruskan kekafiran dan perlawanan mereka. Secara tidak langsung ungkapan pertanyaan Nabi itu menunjukkan kebodohan dan ketumpulan otak mereka serta mencela sikap keras dari mereka itu.
"Sesungguhnya jika mereka itu masuk Islam mereka mendapat petunjuk". Masuk agama Islam berarti berserah diri secara mutlak kepada ke Esaan Allah SWT. Di sinilah letak jiwa segala agama yang dibawa oleh para rasul, yakni berserah diri kepada Allah Yang Maha Esa. Mereka pasti akan memperoleh keuntungan besar dan selamat dari jurang kesengsaraan. Karena penyerahan diri mereka kepada Allah Yang Maha Esa akan mendorong mereka mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw.
Tetapi jika mereka menolak ajaran Nabi Muhammad saw, maka hal itu tidak menjadi tanggung jawab beliau, sebab tugas beliau hanyalah menyampaikan ajaran Allah.
"Allah Maha Melihat akan hamba-hamba Nya", Allah Maha Mengetahui hati siapa yang tertutup di antara hamba-hamba Nya, mata siapa yang buta melihat kebenaran, dan siapa pula yang putus asa mencari petunjuk Ilahi. Allah Maha Mengetahui siapa-siapa di antara hamba Nya yang dapat menerima taufik dan hidayah dari pada Nya.
فَإِنْ حَاجُّوكَ فَقُلْ أَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلَّهِ وَمَنِ اتَّبَعَنِ وَقُلْ لِلَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْأُمِّيِّينَ أَأَسْلَمْتُمْ فَإِنْ أَسْلَمُوا فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
Dalam ayat ini Allah menerangkan bagaimana semestinya Nabi Muhammad saw menghadapi sikap ahil kitab yang menentang agama Islam itu.
Dalam menghadapai mereka itu, Nabi Muhammad saw, diperintahkan untuk menjawab, bilamana mereka mengemukakan bantahan dengan mengatakan kepada mereka bahwa beliau hanya berserah diri kepada Allah demikian pula orang-orang yang mengikutinya. Jawaban demikian adalah untuk menghindari perdebatan-perdebatan yang tidak berfaedah, karena bukti-bukti kekeliruan mereka sudah jelas.
Kemudian Allah memerintahkan kepada Nabi Nya untuk mengatakan kepada orang Yahudi, Nasrani dan kaum musyrikin Arab yang sedang dihadapinya: "Apakah kamu (mau) masuk agama Islam?". Maksudnya apakah kamu mau menerima agama Islam sehingga kamu berserah diri kepada Allah SWT. Pertanyaan itu disampaikan Nabi sesudah beliau berulang kali menunjukkan bukti-bukti kebenarannya, dan sebenarnya suduh pula dimengerti oleh mereka. Ataukah sebenarnya mereka masih ingin meneruskan kekafiran dan perlawanan mereka. Secara tidak langsung ungkapan pertanyaan Nabi itu menunjukkan kebodohan dan ketumpulan otak mereka serta mencela sikap keras dari mereka itu.
"Sesungguhnya jika mereka itu masuk Islam mereka mendapat petunjuk". Masuk agama Islam berarti berserah diri secara mutlak kepada ke Esaan Allah SWT. Di sinilah letak jiwa segala agama yang dibawa oleh para rasul, yakni berserah diri kepada Allah Yang Maha Esa. Mereka pasti akan memperoleh keuntungan besar dan selamat dari jurang kesengsaraan. Karena penyerahan diri mereka kepada Allah Yang Maha Esa akan mendorong mereka mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw.
Tetapi jika mereka menolak ajaran Nabi Muhammad saw, maka hal itu tidak menjadi tanggung jawab beliau, sebab tugas beliau hanyalah menyampaikan ajaran Allah.
"Allah Maha Melihat akan hamba-hamba Nya", Allah Maha Mengetahui hati siapa yang tertutup di antara hamba-hamba Nya, mata siapa yang buta melihat kebenaran, dan siapa pula yang putus asa mencari petunjuk Ilahi. Allah Maha Mengetahui siapa-siapa di antara hamba Nya yang dapat menerima taufik dan hidayah dari pada Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.