Tafsir Indonesia Depag Surah Ali 'Imran 77
Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.(QS. 3:77)
إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan akibat-akibat yang akan diderita oleh orang-orang yang mengingkari janji Allah dan melanggar sumpah dengan harga yang murah.
Yang dimaksud dengan "janji Allah" dalam ayat ini ialah perintah-perintah Allah dan larangan-larangan Nya yang disampaikan dengan perantaraan rasul yang disebutkan dalam kitab-kitab Nya, seperti berlaku benar, memenuhi janji yang telah dibuat, menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya menyembah Allah dengan tidak mempersekutukan Nya, dan bertakwa kepada Nya dalam semua urusan. Dan yang dimaksud dengan sumpah-sumpah mereka ialah ikrar-ikrar yang telah mereka ucapkan bahwa mereka akan selalu mengikuti kebenaran.
Yang dimaksud dengan "menukar janji Allah dengan harga yang sedikit" (murah) ialah mengingkari janji Allah dengan perbuatan-perbuatan duniawi yang oleh hawa nafsunya dipandang lebih baik. Segala macam keingkaran ini dipandang rendah atau tak bernilai sama sekali dibandingkan dengan nikmat yang akan diperoleh bila memenuhi janji Allah.
Adapun akibat yang akan diderita oleh mereka yang berani menukar janji Allah dengan nikmat dunia, ialah mereka tidak akan mendapat balasan sedikitpun berupa nikmat di akhirat yang berlimpah-limpah itu. Mereka tidak akan mendapat perhatian dari Allah pada hari kiamat juga mereka tidak akan mendapat pengampunan dosa sedikitpun.
Menurut keterangan Al Qaffal bahwa yang dimaksud dengan firman Allah "Dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka", ialah gambaran dari kemarahan Allah yang memuncak terhadap mereka.
Dengan ringkas dapat dikatakan bahwa: Allah SWT mengancam dengar keras orang-orang yang merusak perjanjian dan mengingkari janji. Mereka tidak akan memperoleh pahala di akhirat. mereka akan menderita siksaan yang pedih, mereka dibenci Allah dan tidak mendapat belas kasih Nya lagi.
Mengenai sebab nuzul ayat ini adalah sebagai berikut:
وروى البخاري وغيره: أن الأشعث بن قيس قال: كان بيني وبين رجل من اليهود أرض فجحدنيها فقدمته إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: ألك بينة? قلت: لا, فقال لليهودي: احلف, فقلت يا رسول الله, أذن يحلف فيذهب مالي فأنزل الله الآية
Artinya:
"Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan ahli-ahli hadis yang lain bahwa Al Asy'ats bin Qais berkata: "Aku mempunyai perjanjian sewa tanah dengan seorang laki-laki Yahudi lalu dia mengingkarinya. Sebab itu aku mengajukannya kepada Rasulullah saw". Kemudian Rasulullah bersabda 'Apakah engkau mempunyai bukti?" Aku berkata: "Tidak". Sesudah itu Rasulullah berkata kepada orang Yahudi itu: "Bersumpahlah". Karena itu aku berkata: "Hai Rasulullah! kalau begitu, ia akan bersumpah. (Dan kalau bersumpah) maka akan lenyaplah hartaku"' Maka turunlah ayat ini"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.