Tafsir Surah Al-Anfal 2

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al Anfaal 2


إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman [594] ialah mereka yang bila disebut nama Allah [595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat- ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

[594] Maksudnya: orang yang sempurna imannya. [595] Dimaksud dengan disebut Allah itu ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakanNya.

Allah swt. menjelaskan bahwa orang-orang mukmin ialah mereka yang menghiasi dirinya dengan sifat-sifat seperti tersebut dalam ayat ini. Tiga sifat disebutkan dalam ayat ini, sedang dua sifat lagi disebutkan dalam ayat berikutnya.

Sifat yang pertama:
Ialah mereka yang apabila disebutkan nama Allah gemetarlah hatinya karena ingat keagungan dan kekuasaan-Nya. Pada saat itu timbullah dalam jiwanya perasaan penuh haru mengingat besarnya nikmat dan karunia-Nya. Dalam pada itu mereka merasa takut apabila mereka tidak memenuhi tugas kewajiban sebagai hamba Allah, dan merasa berdosa apabila melanggar larangan-larangan-Nya.

Gemetarlah hati sebagai perumpamaan dari perasaan takut adalah sikap mental yang bersifat abstrak yang hanya dapat dirasakan oleh yang bersangkutan dan hanya Allah sendiri yang mengetahuinya. Sedang orang lain dapat mengetahui dengan memperhatikan tanda-tanda lahiriah dari orang yang merasakannya yang terlukis dalam perkataan atau gerak-gerik dalam perbuatan.

Sikap mental itu adakalanya tampak dalam perkataan sebagaimana tergambar dalam firman Allah:

وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ (60)

Artinya:
Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan dengan hati yang takut (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.
(Q.S Al Mu'minun: 60)

Dan adakalanya tampak pada gerak-gerik dalam perbuatan, firman Allah swt.:

إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ إِنَّا مِنْكُمْ وَجِلُونَ (52)

Artinya:
Ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mereka mengucapkan "salam". Berkata Ibrahim: "Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu."
(Q.S Al Hijr: 52)

Sifat yang kedua:
Ialah mereka yang apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambah iman mereka karena ayat-ayat itu mengandung dalil-dalil yang kuat yang mempengaruhi jiwanya sedemikian rupa, sehingga mereka bertambah yakin dan mantap serta dapat memahami kandungan isinya, sedang anggota badannya tergerak untuk melaksanakannya.

Dalam ayat ini terdapat petunjuk bahwa iman seseorang dapat bertambah dan dapat berkurang sesuai dengan ilmu dan amalnya, Rasulullah bersabda:

الأيمان بضع وسبعون شعبة أعلاها شهادة أن لا إله إلا الله وأدناها إماطة الأذى عن الطريق

Artinya:
Iman itu ada 79 cabang yang tertinggi adalah pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.
(H.R Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa bertambahnya iman seseorang tampak apabila ia lebih giat beramal. Iman dan amal adalah merupakan satu kesatuan yang bulat yang tak dapat dipisahkan.

Firman Allah swt.:

الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ (173)

Artinya:
(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu karena itu takutlah pada mereka." Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadikan Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."
(Q.S Ali Imran: 173)

Dan firman Allah:

وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا (22)

Artinya:
Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita." Dan memang benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.
(Q.S Al ahzab: 22)

Sifat yang ketiga:
Ialah mereka yang bertawakal hanya kepada Allah Yang Maha Esa, tidak berserah diri kepada yang lain-Nya. Tawakal adalah tingkat tinggi dan tangga tauhid, dan merupakan senjata terakhir dan rentetan usaha seseorang dalam mewujudkan serentetan amal setelah dipersiapkan sarana-sarana dan syarat-syarat yang diperlukan guna terwujudnya rangkaian amal itu. Hal ini dapat dipahami, karena pada hakikatnya segala macam gerak dan perbuatan hanyalah terwujud menurut hukum-hukum yang berlaku yang tunduk di bawah kekuasaan Allah. Maka tidak benarlah apabila seseorang itu berserah diri kepada selain Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.