Al-A'raf 187

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-A'raf Ayat 187


يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي لاَ يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلاَّ هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ لاَ تَأْتِيكُمْ إِلاَّ بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللّهِ وَلَـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".

Allah swt. dalam ayat ini menegaskan bahwa hanya dialah yang mengetahui saat terjadinya hari kiamat itu. Kepastian terjadinya hari kiamat dan apa yang terjadi pada hari kiamat sudah banyak dijelaskan oleh Alquran. Akan tetapi khusus yang berkenaan dengan saat terjadinya hari kiamat itu tidak ada dijelaskan oleh Alquran. Hal itu hanya berada dalam ilmu Allah swt. semata-mata.

Yang menanyakan saat terjadinya hari kiamat itu ialah orang Quraisy. Ayat ini turun di Mekah. Di Mekah tidak ada orang Yahudi yang mengajarkan kepada orang-orang Quraisy tentang kerasulan, hari berbangkit, surga dan neraka. Berbeda halnya dengan orang Arab Madinah yang sudah banyak bergaul dengan bangsa Yahudi. Mereka sudah mempunyai pengertian tentang kenabian dan hari berbangkit.

Jika orang Quraisy menanyakan tentang hari kiamat itu maka sebenarnya pertanyaan itu dilatarbelakangi anggapan mereka bahwa hari kiamat itu tidak mungkin terjadi dan merupakan suatu berita bohong. Allah swt. menggambarkan pikiran mereka dengan firman-Nya:

يَسْتَعْجِلُ بِهَا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِهَا وَالَّذِينَ ءَامَنُوا مُشْفِقُونَ مِنْهَا وَيَعْلَمُونَ أَنَّهَا الْحَقُّ أَلَا إِنَّ الَّذِينَ يُمَارُونَ فِي السَّاعَةِ لَفِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ

Artinya:
Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan, dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah akan terjadinya kiamat itu benar-benar dalam kesesatan yang jauh.
(Q.S Asy Syura: 18)

Karena isi pertanyaan itu merupakan keingkaran, maka Nabi Muhammad saw. disuruh untuk menjawabnya dengan jawaban yang sangat bijaksana, Nabi menjawab bahwa persoalan kapan terjadinya hari kiamat itu bukan persoalan manusia, bukan pula persoalan Nabi, tetapi persoalan itu kepunyaan Allah swt. semata-mata. Hanyalah Dia yang mengetahui saat terjadinya peristiwa kiamat itu, dan bagaimana urutan kenyataan secara terperinci. Nabi ditugaskan oleh Allah swt. untuk memperingatkan tentang kepastian hari kiamat dan kedahsyatan yang terjadi pada waktu itu sesuai dengan berita Alquran.

Orang Quraisy ingin memancing jawaban dari Rasulullah saw. dan dari jawaban itu mereka bermaksud mencemoohkan dan mendustakannya. Allah swt. merahasiakan saat terjadinya hari kiamat itu mengandung hikmah yang besar bagi orang-orang yang beriman. Mereka dengan hati pasrah menyerahkan persoalan yang bakal terjadi pada hari kiamat itu hanya kepada Allah swt. Dialah yang akan membuka tabir kerahasiaan itu, tak ada orang lain yang menyertainya atau pun yang menjadi perantara dengan hamba-hamba-Nya untuk memberitahukan saat terjadinya hari kiamat itu. Para nabi hanyalah bertugas memperingatkan tentang adanya hari kiamat itu.

Memang hari kiamat merupakan beban yang berat bagi penduduk langit dan bumi karena pada hari itu segala amal perbuatan mereka akan diperhitungkan. Dan juga sukar bagi mereka karena mereka tidak mengetahui saat kiamat itu terjadi. Kiamat itu akan datang dengan tiba-tiba pada saat mereka lalai dan tidak menyadarinya. Tentulah peristiwa itu terjadi pada saat manusia sibuk dalam urusan duniawi. Bagi orang yang beriman haruslah mempersiapkan diri dengan amal kebajikan, serta tawakal kepada Allah swt. untuk menghadapi hari akhir itu. Kapan pun terjadi peristiwa dahsyat itu, dia sudah siap sedia menghadapinya.

Kemudian Allah swt. menegaskan lagi kepada Nabi Muhammad saw. bahwa orang-orang musyrik itu bertanya kepada beliau tentang hari kiamat, karena mereka menganggap seakan-akan Nabi mengetahuinya. Jika Nabi tidak mengetahuinya, Nabi dapat langsung bertanya kepada Allah swt. Maka Allah swt. memerintahkan kembali kepada Nabi untuk menandaskan bahwa saat terjadinya hari kiamat itu tetap rahasia Allah swt., Dia sajalah yang mengetahui saat terjadinya kiamat itu. Tidak ada orang lain yang mengetahuinya, dan tidak ada orang yang akan diberi ilmu untuk mengetahui peristiwa itu. Akan tetapi banyak manusia yang tidak mengetahui kenapa Allah swt. merahasiakan soal terjadinya kiamat itu dan apa hikmah yang terkandung dalam merahasiakan itu. Dan banyak manusia yang tidak tahu mana yang patut ditanyakan dan mana yang tidak patut ditanyakan.

Menurut zahir ayat, Nabi Muhammad saw. tidaklah mengetahui saat hari kiamat itu, beliau hanya mengetahui dekatnya hari kiamat itu.

Nabi Muhammad saw. bersabda:

بعثت أنا والساعة كهاتين وأشار بالسبابة والوسطى

Artinya:
Aku diutus sedang waktu datangnya hari kiamat itu seperti dua ini sambil memperlihatkan telunjuknya dan jari tengahnya.
(H.R At Turmuzi)

Maksudnya ialah jarak waktu antara beliau dengan hari kiamat itu amat dekat seperti jarak antara dua jari tersebut Meskipun Allah swt. merahasiakan saat terjadinya hari kiamat itu, namun Allah swt. telah memberitahukan kepada Nabi Muhammad saw. alamat-alamat atau tanda-tanda sebelum kiamat terjadi sebagaimana firman Allah swt.:

فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا السَّاعَةَ أَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً فَقَدْ جَاءَ أَشْرَاطُهَا فَأَنَّى لَهُمْ إِذَا جَاءَتْهُمْ ذِكْرَاهُمْ

Artinya:
Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat, (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang.
(Q.S Muhammad: 18)

Maka suatu tanda yang nyata bahwa kiamat itu sudah dekat ialah kebangkitan Nabi Muhammad saw. sebagai nabi terakhir kepada umat manusia. Dengan kebangkitan beliau itu sempurnalah bimbingan keagamaan oleh Allah swt. kepada manusia, berarti sempurna pula kehidupan kerohanian manusia. Maka sesudah itu menyusullah penyempurnaan kehidupan materil, dan sesudah segala kesempurnaan itu tercapai tibalah kehancuran dan kemusnahan.

Dalam hadis banyak pula tanda-tanda yang menerangkan tentang terjadinya hari kiamat itu. Di antaranya ialah keinginan manusia memiliki harta benda atau kebutuhan materinya saling bertentangan dengan keinginannya kepada kepuasan rohani. Pada suatu masa manusia mengutamakan kebutuhan spirituil yang diutamakan, dan kebutuhan materil yang dikalahkan. Kemudian dimenangkan lagi kebutuhan materil bersamaan dengan perkembangan kesesatan, kejahatan, kemungkaran dan kekufuran hingga datanglah hari kiamat pada saat manusia bergelimang dalam kejahatan.

Asbabun Nuzul Surah Al-A'raf Ayat 187


Ibnu Jarir dan lain-lainnya telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas. Ibnu Abbas mengatakan, bahwa Haml bin Abu Qusyair dan Samuel bin Zaid berkata kepada Rasulullah saw., "Ceritakanlah kepada kami, kapan hari kiamat itu, jika engkau benar-benar seorang nabi seperti apa yang engkau katakan, niscaya engkau mengetahui kapan saatnya hari kiamat tiba?" Kemudian Allah menurunkan firman-Nya, "Mereka bertanya kepadamu tentang hari kiamat, 'Kapan terjadinya?'" (Q.S. Al-A`raaf 187). Ibnu Jarir pun mengetengahkan hadis yang sama melalui Qatadah yang telah mengatakan bahwasanya kabilah Quraisy, dan seterusnya sama dengan hadis di muka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.