Tafsir Surah Al-Anfal 11

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al Anfaal 11


إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّن السَّمَاء مَاء لِّيُطَهِّرَكُم بِهِ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَى قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الأَقْدَامَ

(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu) [598].

[598] Memperteguh telapak kaki disini dapat juga diartikan dengan keteguhan hati dan keteguhan pendirian.

Sesudah itu Allah swt. menjelaskan kepada kaum Muslimin bahwa di samping Allah memberikan bantuan berupa malaikat yang datang secara berturut-turut, juga memberikan bantuan yang lain berupa situasi dan kondisi yang menguntungkan bagi kaum Muslimin. Pertolongan Allah itu ialah pada saat kaum Muslimin berada dalam ketakutan menghadapi musuh, mereka diserang oleh rasa kantuk sehingga mereka tidak dapat merasakan ketakutan lagi. Ketakutan itu ialah karena mereka melihat jumlah bala tentara musuh yang banyak dan persiapannya yang lengkap. Maka dengan adanya rasa kantuk itu, hilanglah rasa takut mereka dan kembali mereka menjadi tenteram.

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas mengenai mengantuknya orang-orang Muslimin saat berperang, dapatlah diikuti hadis yang diriwayatkan oleh Abu Ya'la dan Baihaqi dari Ali berkata:

ما كان فينا فارس يوم البدر غير المقداد وكلنا نائمون إلا رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلى تحت شجرة حتى أصبح

Artinya:
Kami tidaklah mempunyai bala tentara berkuda pada perang Badar kecuali Al-Miqdad. Semua kami tertidur, kecuali Rasulullah saw. beliau salat di bawah sebatang pohon sampai pagi hari.
(H.R Abu Ya'la dan Baihaki dari Ali)

Menurut bunyi ayat yang dapat dipahami ialah bahwa datangnya rasa kantuk itu terjadi pada saat pertempuran berlangsung. Rasa kantuk itu menghilangkan rasa takut dan gentar. Dan dengan sendirinya hilanglah perasaan takut menghadapi bahaya.

Hal ini sama dengan peristiwa yang terjadi pada mereka sewaktu berlangsungnya perang Uhud seperti tersebut dalam firman Allah:

ثُمَّ أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُعَاسًا يَغْشَى طَائِفَةً مِنْكُمْ

Artinya:
Kemudian setelah kamu berduka cita Allah menurunkan kepadamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan daripada kamu.
(Q.S Ali Imran: 154)

Sesudah itu Allah swt. menyebutkan pertolongan-Nya yang lain kepada kaum Muslimin, yaitu pada saat terjadinya perang Badar Allah menurunkan hujan kepada kaum Muslimin dari langit supaya dapat mensucikan diri dengan hujan itu. Untuk dapat gambaran tentang maksud Allah swt. menurunkan hujan kepada kaum Muslimin, dan apa pula hikmatnya dapatlah dituangkan dari hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Munzir melalui Ibnu Jarir dari Ibnu `Abbas:

إن المشركين غلبوا المسلمين فى أول أمرهم على الماء فظمئ المسلمون وصلوا مجنبين محدثين وكان بينهم رمال فألقى الشيطان فى قلوبهم الحزن وقال: أتزعمون أن فيكم نبيا وأنكم أولياء اللهوتصلون مجنبين محدثين؟ فأنزل الله من السماء ماء فسال عليهم الوادى فشرب المسلمون وتطهروا وثبتت أقدامهم وذهبت وسوستهم

Artinya:
Orang-orang musyrikin di permulaan peperangan telah menguasai sumber-sumber air mendahului kaum Muslimin, sehingga orang-orang Islam menjadi kehausan. Mereka salat dalam keadaan junub dan berhadas (tanpa bersuci dengan air). Sedang di sekitar mereka hanya pasir belaka. Kemudian mereka digoda oleh setan, seolah-olah setan itu berkata: "Apakah kamu mengira bahwa ada Nabi di antara kamu dan kamu adalah wali-wali Allah. Sedangkan kamu salat dalam keadaan junub dan berhadas?" Karenanya Allah swt. menurunkan hujan dari langit, sehingga mengalirlah air di lembah itu. Maka kaum muslimin meminum air dan bersuci dengannya dan kuatlah hati mereka, serta hilanglah was-was mereka.
(H.R Ibnul Munzir dari Ibnu 'Abbas)

Dan Allah juga menjelaskan bahwa Dia menurunkan hujan dari langit untuk menghilangkan gangguan-gangguan setan untuk menghilangkan rasa takut dan was-was, lantaran kaum muslimin pada waktu itu berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Mereka berada di daerah padang pasir yang tidak baik dijadikan kubu pertahanan karena sukar untuk menggerakkan kaki apalagi untuk mengadakan penyerangan, bahkan di daerah tersebut tidak ada sumber-sumber air.

Dari segi lain Allah swt. menjelaskan pula bahwa dengan turunnya hujan mudahlah kaki mereka untuk berjalan di atas pasir, sehingga mereka mendapat kemantapan dan kepercayaan penuh agar dapat bertahan dan menyerang musuh serta dapat mempersatukan daya tempur mereka.

Dengan demikian tujuan Allah menurunkan hujan dari langit dalam perang Badar itu ialah:

1. Untuk memberikan kemungkinan kepada kaum muslimin supaya mereka dapat bersuci dari junub dan hadas sehingga mereka dapat beribadat dalam keadaan suci lahir batin.

2. Untuk menghilangkan was-was yang dibisikkan setan, dan menghilangkan rasa takut akibat tidak adanya persediaan air.

3. Agar kaum muslimin dapat bebas untuk mengatur gerak dalam pertempuran, karena mereka tidak lagi terganggu oleh pasir yang lunak yang menganggu gerakan kaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.