Tafsir Surah Al-Anfal 42

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al Anfaal 42


إِذْ أَنتُم بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُم بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوَى وَالرَّكْبُ أَسْفَلَ مِنكُمْ وَلَوْ تَوَاعَدتَّمْ لاَخْتَلَفْتُمْ فِي الْمِيعَادِ وَلَـكِن لِّيَقْضِيَ اللّهُ أَمْراً كَانَ مَفْعُولاً لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَن بَيِّنَةٍ وَيَحْيَى مَنْ حَيَّ عَن بَيِّنَةٍ وَإِنَّ اللّهَ لَسَمِيعٌ عَلِيمٌ

(Yaitu di hari) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada di bawah kamu [617]. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi (Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan [618], yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula) [619]. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,

[617] Maksudnya: Kaum muslimin waktu itu berada di pinggir lembah yang dekat ke Madinah, dan orang-orang kafir berada di pinggir lembah yang jauh dari Madinah. Sedang kafilah yang dipimpin oleh Abu Sofyan itu berada di tepi pantai kira-kira 5 mil dari Badar. [618] Maksudnya: kemenangan kaum muslimin dan kehancuran kaum musyrikin. [619] Maksudnya: agar orang-orang yang tetap di dalam kekafirannya tidak mempunyai alasan lagi untuk tetap dalam kekafiran itu, dan orang-orang yang benar keimanannya adalah berdasarkan kepada bukti-bukti yang nyata.

Dalam ayat ini Allah memperlihatkan rahmat-Nya kepada kaum Muslimin ketika terjadi Perang Badar. Kaum Muslimin menempati tempat yang sangat strategis, sangat memungkinkan untuk memperoleh kemenangan, yaitu memilih tempat yang berada di pinggir lembah yang dekat Madinah, sedang kaum musyrikin berada di ujung lembah yang jauh dari kafilah unta yang membawa barang dagangan yang dipimpin oleh Abu Sufyan di tepi pantai, kira-kira lima mil dari Badar. Kaum Muslimin berada di pinggir lembah yang terdekat ke Madinah, di mana baru saja turun hujan sehingga mereka mempunyai persediaan air minum yang cukup, sedang kaum musyrikin berada di ujung lembah yang jauh yang kering karena tidak mendapatkan air hujan dan tanah yang diinjak oleh kaum musyrikin adalah tanah yang mengandung debu sehingga kaki mereka mudah terperosok.

Seandainya kaum Muslimin mengadakan persetujuan untuk menentukan hari pertempuran, niscaya mereka tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi karena Allah telah menentukan jalannya pertempuran, maka saatnya pun tidak direncanakan oleh kaum Muslimin sendiri apalagi jika melihat jumlah tentara kaum Muslimin amat sedikit dibanding dengan jumlah tentara kaum musyrikin dan persenjataan mereka pun tidak lengkap.

Maksud kaum Muslimin pertama-tama ialah untuk menguasai kafilah unta yang penuh dengan barang dagangan yang dibawa dari Syam di bawah pimpinan Abu Sufyan. Semula kaum musyrikin tidak merasa gentar menghadapi kaum Muslimin yang dipimpin oleh Rasulullah saw. Tetapi setelah mereka mengetahui posisi dan keadaan mereka, maka mereka merasa gentar menghadapi kaum muslimin. Mereka ke Badar hanya sekedar untuk menyelamatkan kafilah unta dan barang dagangan yang dikhawatirkan akan dirampas oleh kaum muslimin.

Allah Taala mempertemukan dua pasukan itu tanpa adanya persetujuan dari kedua belah pihak untuk menentukan pertempuran. Allah Taala menghendaki akan melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan, yaitu memberi kemenangan kepada kaum Muslimin dan menghancurkan kaum musyrikin, supaya orang-orang yang hidupnya beriman mencapai kemenangan berdasarkan bukti-bukti yang nyata pula. Semuanya itu dapat disaksikan oleh mata sebagai bukti kebenaran Islam, dan sebagai bukti bahwa Allah telah melaksanakan janji-Nya kepada Nabi-Nya dan kaum muslimin sehingga lenyaplah keragu-raguan dan kemenangan terakhir pasti berada di tangan kaum muslimin.

Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui segala yang diucapkan oleh orang-orang kafir dan orang-orang mukmin dan pasti akan memberikan balasan pula sesuai dengan apa yang didengar dan diketahui-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.