Tafsir Surah Al-Anfal 47

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al Anfaal 47


وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّذِينَ خَرَجُواْ مِن دِيَارِهِم بَطَرًا وَرِئَاء النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللّهِ وَاللّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ

Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya' kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.

Dalam ayat ini Allah melarang kaum Muslimin agar tidak bersikap seperti orang-orang kafir Quraisy yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dengan maksud riya pada manusia serta menghalangi orang lain dari jalan Allah. Mereka keluar dengan penuh ketakaburan karena banyak membawa tentara dan perlengkapan. Mereka berlaku angkuh dan sombong terhadap manusia yang melihatnya dan mereka selalu memuji-muji tentaranya dengan menonjolkan sikap-sikap keperwiraan dan keberaniannya. Mereka bermaksud pula untuk menghalang-halangi manusia dari Agama Islam dengan membangkitkan permusuhan terhadap Nabi Muhammad saw. dan berpaling daripada dakwahnya dan menyiksa para sahabat yang mengikuti jejak Nabinya. Allah memberi peringatan, bahwa Dia Maha Mengetahui apa saja yang mereka kerjakan dan memberi ancaman dengan azab yang setimpal dengan kejahatannya.

Menurut Imam Bukhari, ayat itu diturunkan sehubungan dengan peristiwa kaum musyrikin Quraisy, ketika mereka meninggalkan negeri Mekah dan bergerak menuju Badar. Ketika Rasulullah berhadapan dengan tentara musyrikin itu beliau munajat dengan berkata: "Ya Allah, inilah kaum Quraisy telah datang dengan kesombongan dan kecongkakannya, mereka ingkar kepada-Mu dan mendustakan utusan-Mu, maka berikanlah pertolongan kepada kami yang Engkau telah janjikan kepada kami." Ketika Abu Sufyan yang memimpin kafilah unta niaga itu melihat, bahwa untanya telah selamat dibawa menyusur pantai, maka ia berkata kepada Abu Jahal yang memimpin pasukan Quraisy: "Kedatangan kamu itu hanya sekedar untuk menyelamatkan kafilah unta jangan sampai dirampas oleh sahabat-sahabat Muhammad, maka sekarang kafilah unta itu telah selamat. Karena itu pulanglah kamu kembali ke negeri Mekah." Abu Jahal berkata: "Demi Allah, kami tidak akan kembali sebelum sampai ke Badar." Kebetulan pada waktu itu di Badar ada pasar besar yang banyak menghimpun barang dagangan setiap tahun. Abu Jahal berkata: "Kami akan tinggal di Badar selama tiga hari sehingga sempat minum arak dengan puas, memakan hidangan yang enak, menyembelih unta dan menghibur diri dengan berbagai lagu dan kesenian. Biarlah semua bangsa Arab mengetahui dan menyaksikan, bahwa kaum Quraisy selalu berada dalam kebesaran dan kejayaan." Karena itu Allah Taala melarang hamba-hambanya kaum Muslimin berlaku seperti mereka itu, bahkan sebaliknya harus tetap memelihara keikhlasan hati, ketabahan, kesabaran dan ketaatan kepada Rasulullah saw.

Asbabun Nuzul Surah Al-Anfaal Ayat 47


Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Muhammad bin Kaab Al-Qurzhiy yang telah menceritakan, bahwa tatkala orang-orang musyrik Quraisy keluar dari Mekah dengan tujuan Badar, mereka keluar dengan mengikutsertakan para biduan dan musik-musik genderang. Maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh..." (Q.S. Al-Anfaal 47).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.