Al-A'raf 155

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-A'raf Ayat 155


وَاخْتَارَ مُوسَى قَوْمَهُ سَبْعِينَ رَجُلاً لِّمِيقَاتِنَا فَلَمَّا أَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ أَهْلَكْتَهُم مِّن قَبْلُ وَإِيَّايَ أَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاء مِنَّا إِنْ هِيَ إِلاَّ فِتْنَتُكَ تُضِلُّ بِهَا مَن تَشَاء وَتَهْدِي مَن تَشَاء أَنتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ

Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: "Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki [573]. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya".

[573] Perbuatan mereka membuat patung anak lembu dan menyembahnya itu adalah suatu cobaan Allah untuk menguji mereka, siapa yang sebenarnya kuat imannya dan siapa yang masih ragu-ragu. Orang-orang yang lemah imannya itulah yang mengikuti Samiri dan menyembah patung anak lembu itu. Akan tetapi orang-orang yang kuat imannya, tetap dalam keimanannya.

Musa a.s. memilih tujuh puluh orang pilihan dari kaumnya untuk pergi bersama-sama dengannya ke suatu tempat di bukit Sinai untuk bermunajat dengan Tuhannya. Menurut ahli tafsir, siapa orang yang dipilih dan di mana tempatnya yang ditentukan itu telah diwahyukan Allah sebelumnya kepada Musa a.s. Dalam pada itu para ahli tafsir berbeda pendapat: kepada Musa a.s. diperintahkan oleh Allah pergi ke bukit Sinai bersama tujuh puluh orang pilihan dari Bani Israil itu apakah setelah mereka menyembah patung anak sapi dengan maksud menyatakan taubat kepada Allah atau sama waktunya dengan waktu memohon kepada Allah agar Dia memperlihatkan diri-Nya dengan jelas. Jika dilihat susunan ayat dan urutan kisah Musa a.s. dalam surah Al-A`raf ini dapat diambil kesimpulan bahwa kepergian Musa bersama tujuh puluh orang pilihan ini adalah setelah Bani Israil menyembah patung anak sapi, yakni sesudah kepergian Musa menemui Tuhannya ke bukit Sinai selama empat puluh hari dan empat puluh malam.

Maka berangkatlah Musa a.s. bersama tujuh puluh orang pilihan menuju tempat yang telah ditentukan. Maka tatkala mereka digoncang gempa bumi yang disebabkan petir (halilintar) yang amat dahsyat, Musa pun berdoa kepada Tuhannya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kalau memang telah ada maksud Engkau hendak membinasakan mereka, maka aku mengharap agar Engkau membinasakan mereka sebelum mereka pergi bersamaku ke tempat ini, dan supaya Engkau membinasakan aku pula sehingga aku tidak menghadapi kesulitan yang seperti ini yang memberi kesempatan bagi mereka untuk mencela dan menuduhku bahwa aku telah membawa orang-orang pilihan ke tempat ini untuk dibinasakan. Maka oleh karena Engkau tidak membinasakan mereka sebelum mereka aku bawa bersamaku ke sini, maka janganlah mereka Engkau binasakan sekarang sesudah aku bawa ke mari."

Dalam ayat ini diterangkan mengapa pemuka Bani Israil pilihan itu diazab Allah swt. dengan petir yang dahsyat. Pada firman Allah yang lain dijelaskan sebab-sebabnya mereka disambar petir dan akibat yang mereka alami sebagaimana firman-Nya:

وَإِذْ قُلْتُمْ يَامُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ(55)ثُمَّ بَعَثْنَاكُمْ مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ(56)

Artinya:
Dan (ingatlah) ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang." Karena itu kamu disambar halilintar sedang kamu menyaksikannya. Setelah itu Kami bangkitkan kamu setelah kamu mati supaya kamu bersyukur."
(Q.S Al Baqarah: 55-56)

Tetapi dalam Perjanjian Lama diterangkan bahwa Bani Israil yang menyembah berhala itu ialah Bani Israil tujuh puluh orang pilihan bersama-sama dengan Harun. Perbuatan menyembah berhala itu mereka lakukan sewaktu berada di bukit Tursina di waktu Nabi Musa menghadap Tuhannya sendiri.

Dalam kitab bilangan 16:20-25, disebutkan tentang keingkaran dan kedurhakaan Bani Israil terhadap Musa, lalu mereka diazab Allah dengan membelah bumi, mereka masuk ke dalam belahan bumi itu dan terkubur. Sedangkan Bani Israil yang sempat lari mereka dibakar oleh sambaran api.

Selanjutnya Musa memohon kepada Allah swt.: "Janganlah Engkau ya Tuhan membinasakan kami disebabkan perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang kurang akal yang meminta agar dapat melihat Engkau."

Allah swt. menerangkan bahwa semuanya itu merupakan cobaan dari Allah terhadap mereka. Tetapi mereka tidak tahan dan kuat menghadapi cobaan itu sehingga mereka tetap mendesak Musa agar Tuhan memperlihatkan zat-Nya kepada mereka. Karena tindakan mereka itulah mereka diazab dengan petir (halilintar) sehingga mereka mati semua. Kemudian Allah menghidupkan mereka kembali agar mereka bertaubat dan bersyukur terhadap nikmat Allah yang telah dilimpahkan-Nya kepada mereka. Cobaan itu merupakan ujian Tuhan kepada hamba-hamba-Nya, dengan cobaan itu akan sesat orang-orang yang tidak kuat imannya, dan dengan cobaan itu pula Dia memberi petunjuk kepada hamba-Nya yang kuat imannya.

Selanjutnya Musa berdoa: "Wahai Tuhan kami, Engkaulah yang mengurus segala urusan kami, mengawasi segala apa yang kami kerjakan, maka ampunilah kami terhadap segala perbuatan dan tindakan kami yang mengakibatkan azab bagi kami. Beri rahmatlah kami, karena Engkaulah sebaik-baik Pemberi rahmat dan Pemberi ampun. Hanya Engkaulah yang mengampuni segala dosa dan memaafkan segala kesalahan kami. Mengampuni dan memaafkan itu bukanlah karena sesuatu maksud tertentu, tetapi semata-mata karena sifat-Mu Yang Maha Pengampun lagi Maha Pemaaf."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.