Tafsir Surah Al-Anfal 19

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al Anfaal 19


إِن تَسْتَفْتِحُواْ فَقَدْ جَاءكُمُ الْفَتْحُ وَإِن تَنتَهُواْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَإِن تَعُودُواْ نَعُدْ وَلَن تُغْنِيَ عَنكُمْ فِئَتُكُمْ شَيْئًا وَلَوْ كَثُرَتْ وَأَنَّ اللّهَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ

Jika kamu (orang-orang musyrikin) mencari keputusan, maka telah datang keputusan kepadamu; dan jika kamu berhenti [600]; maka itulah yang lehih baik bagimu; dan jika kamu kembali [601], niscaya Kami kembali (pula) [602]; dan angkatan perangmu sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sesuatu bahayapun, biarpun dia banyak dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang beriman.

[600] Maksudnya: berhenti dari memusuhi dan memerangi Rasul. [601] Maksudnya: kembali memusuhi dan memerangi Rasul. [602] Maksudnya: Allah memberi pertolongan kepada Rasul.

Sesudah itu Allah swt. memberikan pernyataan yang ditujukan kepada orang-orang musyrikin bahwa apabila mereka ingin mencari keputusan mana di antara kedua bala tentara yang paling unggul dan paling mendapat petunjuk sehingga memperoleh kemenangan, maka jelaslah yang mendapat kemenangan gilang-gemilang itulah pasukan yang paling unggul dan paling mendapat petunjuk.

Pernyataan ini adalah merupakan ejekan terhadap orang-orang musyrikin karena pada akhir pertempuran perang Badar kemenangan jelas diperoleh oleh kaum Muslimin, sedangkan mereka kaum musyrikin mengalami kehancuran dan kekalahan.

Pernyataan ini berlaku pada setiap waktu dan tempat, di mana saja dan kapan saja terjadi pergolakan di antara dua golongan maka kemenangan tentu akan diperoleh oleh golongan yang berdiri atas prinsip-prinsip yang benar.

Kemudian Allah swt. menyeru orang-orang musyrikin bahwa apabila mereka setelah menderita kekalahan dalam perang Badar itu berhenti dari memusuhi Muhammad saw. dan pengikut-pengikutnya, maka sebenarnya hal itu lebih baik buat mereka.

Tawaran itu dikemukakan Allah kepada mereka karena mereka telah mengalami pahit getirnya peperangan. Dan pengalaman itu mereka telah melihat kenyataan bahwa betapa pun kuatnya dan betapa pun megahnya pasukan yang mereka kerahkan serta perlengkapan perang yang mereka andalkan namun akhirnya mereka mengalami kekalahan juga.

Tetapi apabila mereka itu membangkang seruan ini dan kembali memusuhi serta memerangi Rasul dan pengikut-pengikutnya, maka kenyataan yang mereka alami itu akan terulang kembali, yaitu Allah kembali memberi pertolongan-Nya kepada Rasulullah saw.

Kemudian Allah swt. menegaskan bahwa angkatan perang kaum musyrikin betapa pun kuatnya, tidak akan dapat menolak bencana malapetaka yang akan ditimpakan oleh Allah kepada mereka. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tentara yang banyak tidak selalu menentukan jalannya peperangan, terkecuali jumlah yang banyak itu disertai dengan kekuatan jiwa dan kepercayaan kepada Allah Azza Wa Jalla.

Betapa pun gigihnya Abu Jahal dan pengikut-pengikutnya untuk mengalahkan kaum Muslimin dalam peperangan Badar mereka tidak juga berhasil sebagaimana diterangkan oleh hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan An-Nasai dan Az-Zuhri:

اللهم أينا كان أقطع للرحم ,اتى بما لا يعرف فأحنه الغداة فكان ذلك استفتاحا منه

Artinya:
Wahai Tuhan, siapa di antara kami yang telah memutuskan tali persaudaraan dan membawa sesuatu agama yang tidak dikenal, maka hancurkanlah ia sebelum terbitnya fajar, maka yang demikian itu adalah sebagai permintaan kemenangan daripadanya (untuk Rasulullah).
(H.R Ahmad dan Nasa'i)

As-Suddi berkata:

كان من المشركين حين خرجوا من مكة إلى بدر خذوا بأستار الكعبة فاستنصروا الله وقالوا: اللهم انصر أعلى الجندين وأكرم الفئتين وخير القبلتين فقال الله (إن تستفتحوا) الآية

Artinya:
Orang-orang musyrikin pada waktu keluar dari kota Mekah menuju Badar, telah memegang tirai Kakbah kemudian mereka memohon kemenangan kepada Allah dan berkata: "Wahai Tuhan, berilah kemenangan kepada pasukan yang paling tinggi (derajatnya) kepada golongan yang paling mulia dan kepada kiblat yang paling baik." Maka turunlah ayat: Jika kamu (orang musyrikin) mencari keputusan.

Asbabun Nuzul Surah Al-Anfaal Ayat 19


Hakim telah meriwayatkan sebuah hadis melalui Abdullah bin Tsa'labah bin Shaghir yang telah menceritakan, bahwa ketika kedua kaum (kaum Mukminin dan kaum musyrikin) bertemu (dalam perang Badar) Abu Jahal meminta keputusan melalui perkataannya, "Ya Allah! Manakah di antara kita yang paling memutuskan silaturahmi dan mendatangkan hal-hal yang tidak diketahui, maka berikanlah keputusan kepadanya besok (dalam perang Badar)." Tersebutlah bahwa hal itu merupakan permintaan keputusan; maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Jika kalian (orang-orang musyrik) mencari keputusan, maka telah datang keputusan kepada kalian," sampai dengan firman-Nya, "Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang beriman." (Q.S. Al-Anfaal 19). Ibnu Abu Hatim telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Athiyah yang telah menceritakan, bahwa (dalam perang Badar) Abu Jahal telah berkata, "Ya Allah! Menangkanlah golongan yang paling kuat dan paling mulia di antara kedua golongan ini." Maka pada saat itu juga turunlah ayat di atas tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.