Tafsir Indonesia Depag Surah Al Anfaal 60
وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدْوَّ اللّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لاَ تَعْلَمُونَهُمُ اللّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لاَ تُظْلَمُونَ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
Untuk menghadapi pengkhianatan kaum Yahudi dan persekongkolan mereka dengan kaum musyrikin karena ingin menghancurkan kaum Muslimin Allah memerintahkan pada ayat ini agar kaum Muslimin menyiapkan kekuatan guna menghadapi musuh-musuh Islam, baik musuh yang nyata yang telah mereka ketahui, maupun yang belum menyatakan permusuhannya secara terang-terangan. Pertama-tama sekali yang harus dibina ialah kekuatan iman yang akan menjadikan mereka percaya dan berkeyakinan bahwa mereka adalah pembela kebenaran, penegak kalimat Allah di muka bumi dan mereka pasti menang dalam menghadapi dan membasmi kezaliman dan keangkaramurkaan. Kekuatan iman yang sempurna inilah yang dapat membina kekuatan mental yang selalu ditanamkan pada hati segenap rakyat agar mereka benar-benar menjadi bangsa yang tangguh dan perkasa dalam menghadapi berbagai macam kesulitan dan cobaan. Bangsa yang kuat mentalnya tidak akan dapat dikalahkan oleh bangsa lain bagaimana pun sempurnanya peralatan dan senjata mereka. Hal ini telah dibuktikan dalam perang Badar di mana tentara kaum musyrikin jauh lebih besar jumlah dan persenjataannya. Mereka dapat dipukul mundur oleh tentara Islam yang sedikit jumlahnya dan amat kurang persenjataannya tetapi kuat mental dan teguh imannya.
Di samping kekuatan mental harus pula dipersiapkan kekuatan fisik karena kedua kekuatan ini harus digabung menjadi satu, kekuatan fisik saja akan kurang keampuhannya bila tidak disertai dengan kekuatan mental. Demikian pula sebaliknya kekuatan mental saja tidak akan berdaya bila tidak ditunjang oleh kekuatan fisik.
Dalam ayat ini Allah memerintahkan supaya kaum muslimin mempersiapkan tentara berkuda yang ditempatkan pada tempat strategis, siap untuk menggempur dan menghancurkan setiap serangan musuh dari mana pun datangnya. Pada masa Nabi pasukan berkuda inilah yang amat tinggi nilainya dan amat besar keampuhannya. Suatu negeri yang mempunyai pasukan berkuda yang besar akan disegani oleh negeri-negeri lain, dan negeri lain itu akan berpikir-pikir lebih dulu bila akan menyerang negeri itu. Pada masa sekarang pasukan berkuda itu (kavaleri) telah digantikan oleh pasukan tank baja, malah peperangan di masa kini sudah lain corak dan bentuknya dari peperangan masa dulu. Alat senjata yang dipergunakan sudah bermacam pula, berupa armada udara, armada laut, bahkan sampai mempergunakan roket-roket berkepala nuklir. Jika di masa Nabi Muhammad saw. Allah memerintahkan supaya mempersiapkan pasukan berkuda, maka pada masa sekarang haruslah kaum muslimin mempersiapkan berbagai senjata modern untuk mempertahankan negaranya dari serangan musuh. Sebagaimana diketahui senjata-senjata modern sekarang ini adalah hasil dari kemajuan tekhnologi. Maka wajiblah umat Islam berusaha mencapai ilmu pengetahuan setinggi-tingginya dan menguasai tekhnologi dan selalu mengikuti perkembangan dan kemajuannya. Untuk mencapai ilmu tekhnologi yang tinggi kita memerlukan biaya yang tidak tanggung-tanggung besarnya. Maka wajiblah pula kita mempercepat kemajuan ekonomi dan memperbesar penghasilan rakyat. Dengan demikian akan mudahlah bagi rakyat menafkahkan sebagian hartanya untuk kepentingan dan pertahanan negaranya.
Suatu negara yang kuat mentalnya, kuat pertahanannya dan kuat pula perekonomiannya pasti akan disegani oleh negara lain dan mereka tidak berani memusuhinya apalagi menyerangnya. Inilah yang dituntut Allah dari kaum muslimin di masa sekarang sekalipun kita belum melihat siapa musuh kita yang akan menghancurkan kita, tetapi siapa tahu yang kita anggap bukan musuh karena tidak ada tanda-tanda permusuhan, dialah yang menjadi musuh utama kita. Allahlah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.
Anjuran menafkahkan harta fi sabilillah karena sangat pentingnya terdapat dalam beberapa ayat dalam Alquran di antaranya firman Allah:
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (195)
Artinya:
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
(Q.S Al Baqarah; 195)
Dan firman Allah swt.:
وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (265)
Artinya:
Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka seperti sebuah kebun yang terletak di daratan tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiramnya, maka hujan gerimis pun memadai. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.
(Q.S Al Baqarah: 265)
Allah menjanjikan pahala yang besar kepada setiap orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, dan juga Dia akan menyempurnakan balasan bagi orang yang menafkahkan, dan dia tidak akan dirugikan sedikit pun disebabkan bernafkah itu. Sebab dengan bernafkah ia akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Dan di samping itu negerinya akan terhindar dari kekejaman dan pemerasan musuh karena kuatnya pertahanan negara. Dengan demikian dia akan hidup aman sentosa dalam suatu negara yang makmur, kuat dan tangguh, diridai dan dilindungi oleh Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Pengampun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.