Tafsir Surah Al-Anfal 31

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al Anfaal 31


وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا قَالُواْ قَدْ سَمِعْنَا لَوْ نَشَاء لَقُلْنَا مِثْلَ هَـذَا إِنْ هَـذَا إِلاَّ أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ

Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Qur'an) ini tidak lain hanyalah dongeng- dongengan orang-orang purbakala".

Sesudah itu Allah swt. menjelaskan keingkaran orang-orang Quraisy serta kesombongan mereka terhadap seruan Nabi, terutama pada ketika mendengar ayat-ayat yang dibacakan oleh Nabi. Mereka menanggapinya dengan sikap yang sombong. Dan mereka menganggap diri mereka dapat membacakan yang seperti itu. Perkataan ini adalah perkataan yang ditandaskan oleh An-Nadar bin Al-Haris dari Bani Abdid Dar. Ia pulang pergi ke Persia dan mendengar dari mereka tentang Rustam dan Isfandiar dan dari beberapa orang terkemuka orang-orang ajam. Dan dia sering bertemu dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani, maka dia mendengar dari mereka isi Kitab Taurat dan Injil.

Lalu Allah swt. menerangkan sebab-sebab mengapa orang-orang Quraisy itu mengemukakan anggapan demikian, yaitu lantaran mereka menganggap ayat- ayat Alquran yang dibacakan Nabi Muhammad saw. dan pengikut-pengikutnya menyerupai kisah-kisah yang terdapat dalam Kitab Taurat dan Injil. Itulah sebabnya, maka mereka merasa berkesanggupan untuk membacakan ayat-ayat yang dibaca oleh Nabi. Mereka beranggapan bahwa ayat-ayat yang dibaca oleh Muhammad itu bukanlah wahyu, melainkan dongengan-dongengan orang-orang purbakala.

Namun demikian, boleh jadi yang mengeluarkan kata-kata itu ialah An-Nadar kemudian diikuti oleh yang lain. Tetapi mereka itu tidak meyakini bahwa ayat-ayat yang dibaca itu adalah dongengan-dongengan orang-orang purbakala yang bersimpang siur dan tidak pula beranggapan bahwa Muhammad yang membuat-buatnya, karena mereka tidak pernah menuduh Muhammad seorang pendusta.

Allah berfirman:

فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ (33)

Artinya:
Karena mereka sesungguhnya bukan mendustakan kamu akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.
(Al An'am: 33)

Dan firman Allah:

وَقَالُوا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ تُمْلَى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (5)

Artinya:
Dan mereka berkata: "Dongengan-dongengan orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakan dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang."
(Q.S Al Furqan: 5)

Sebenarnya mereka bukanlah tidak meyakini kebenaran ayat-ayat itu, karena mereka sebenarnya telah mengetahui bahwa Nabi Muhammad saw. itu adalah ummi tetapi mereka mengatakan demikian itu hanyalah untuk merintangi orang-orang agar tidak mau mendengarkan Alquran.

Dan ada pula yang beranggapan bahwa pemimpin-pemimpin Quraisy seperti An-Nadar bin Al-Haris, Abu Jahal dan Al-Walid bin Al-Mugirah sama-sama bersepakat untuk menyuruh orang agar tidak mendengarkan Alquran itu. Kemudian mereka ini datang ke rumah Nabi pada waktu malam untuk mendengarkannya dan mereka tertarik kepada Alquran itu. Karena begitu berkesannya Alquran pada hati mereka sehingga Al-Walid bin Mugirah mengucapkan kata-kala yang terkenal: "Sesungguhnya Alquran itu bernilai tinggi daripadanya." Itulah sebabnya mereka menghalang-halangi orang-orang Arab mendengarkan ayat-ayat Alquran. Dan untuk menjauhkan orang-orang Arab dari Alquran mereka mengatakan bahwa Alquran itu sihir.

Asbabun Nuzul Surah Al-Anfaal Ayat 31


Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Said bin Jubair yang telah menceritakan, bahwa Nabi saw. dalam perang Badar telah membunuh Uqbah bin Abu Muith, Thuaimah bin Addi dan Nadhr bin Harits karena untuk mempertahankan dirinya. Dan tersebutlah bahwa Miqdad telah berhasil menawan Nadlir bin Harits, maka ketika Miqdad diperintahkan supaya membunuhnya, lalu Miqdad berkata, "Wahai Rasulullah, dia adalah tawananku." Rasulullah saw. menjawab, "Sesungguhnya dia telah mengatakan hal-hal yang tidak senonoh terhadap Kitabullah." Selanjutnya Said bin Jubair melanjutkan ceritanya, bahwa berkenaan dengan peristiwa itu lalu turunlah firman-Nya, "Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata, 'Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini).'" (Q.S. Al-Anfaal 31).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.