Tafsir Indonesia Depag Surah Al-A'raf Ayat 195
أَلَهُمْ أَرْجُلٌ يَمْشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَيْدٍ يَبْطِشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَعْيُنٌ يُبْصِرُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا قُلِ ادْعُواْ شُرَكَاءكُمْ ثُمَّ كِيدُونِ فَلاَ تُنظِرُونِ
Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras [589], atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah: "Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)-ku. tanpa memberi tangguh (kepada-ku)".
[589] Kata "yabthisyuun" di sini diartikan bertindak dengan keras; maksudnya: menampar, merusak, memukul, merenggut dengan kasar dan sebagainya.
Dalam ayat ini Allah memperingatkan bagi pemuja-pemuja benda-benda itu, bahwa berhala-berhala itu bukan saja tidak sederajat dengan mereka bahkan lebih rendah dari mereka. Berhala-berhala itu tidak memiliki kelengkapan tubuh seperti kaki, tangan, mata dan lain-lain sebagainya yang dapat menunaikan permohonan dan tuntutan pemujanya. Tidaklah benda-benda itu seperti penyembahnya yang keadaannya lebih sempurna dan lebih lengkap. Peringatan Allah swt. ini merupakan ejekan dan penghinaan kepada kaum musyrikin. Tetapi kaum musyrikin itu tidak menginsyafi keadaan diri mereka, bahkan mereka merasa sombong dan takabur. Mereka enggan menerima petunjuk dan pelajaran dari Rasulullah saw. dengan alasan bahwa rasul itu seorang manusia. Mereka berkata sesama mereka sebagaimana difirmankan Allah:
وَلَئِنْ أَطَعْتُمْ بَشَرًا مِثْلَكُمْ إِنَّكُمْ إِذًا لَخَاسِرُونَ
Artinya:
Dan sesungguhnya jika kamu sekalian menaati manusia yang seperti kamu, niscaya bila demikian kamu benar-benar (menjadi) orang-orang yang merugi.
(Q.S Al Mu'minun: 34)
Di sinilah kejanggalan pikiran mereka. Mereka menolak taat kepada Rasul karena beliau seorang manusia. Padahal Rasul saw. mempunyai kelebihan ilmu pengetahuan dan hidayah dari Allah dibanding dengan manusia lainnya. Mereka lebih mengutamakan patung-patung daripada seorang rasul. Bahkan mengangkat patung-patung dan benda-benda sembahan ke derajat ketuhanan. Maka Allah swt. memerintahkan Rasul untuk mengadakan tantangan kepada mereka secara nyata dengan mengatakan kepada mereka bahwa jika benar berhala-berhalanya punya kekuatan, suruhlah mereka bersatu untuk membinasakan Rasul saw. Tidaklah perlu mereka memberi kesempatan menunggu kepada Rasul saw. untuk membinasakannya. Tantangan yang demikian itu tidak akan terucapkan oleh Nabi saw. sekiranya keimanan kepada pertolongan Allah swt. tidak memenuhi seluruh jiwanya.
Memang sudah tepatlah waktu dan tempatnya tantangan yang demikian diucapkan. Sebab dalil-dalil dan alasan ilmiah tidak bermanfaat lagi untuk menyatakan kebatilan kepercayaan masyarakat musyrikin Arab itu. Nabi Muhammad saw. diperintahkan untuk meminta kepada mereka agar berhala-berhala mereka membinasakannya. Tantangan yang demikian itu besar pengaruhnya pada hati penyembah-penyembah berhala itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.