Al-A'raf 130

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-A'raf Ayat 130


وَلَقَدْ أَخَذْنَا آلَ فِرْعَونَ بِالسِّنِينَ وَنَقْصٍ مِّن الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir'aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran.

Pada ayat yang lalu telah disebutkan bahwa Nabi Musa a.s. telah mengharapkan bagi kaumnya semoga Allah swt. membinasakan musuh-musuh mereka dan menjadikan mereka khalifah di bumi-Nya, dalam ayat ini Allah swt. menyebutkan taraf-taraf permulaan bagi pembinasaan terhadap Firaun dan para pengikut yang setia kepadanya, sebagai akibat dari kekafiran dan pendustaan mereka terhadap utusan Allah. Azab yang disebutkan dalam ayat ayat ini merupakan pendahuluan, sebelum datangnya azab terakhir yang menyebabkan kehancuran total bagi mereka.

Musim kemarau yang panjang, yang mengakibatkan timbulnya kesulitan hidup bagi mereka, seharusnya menimbulkan keinsafan dalam hati mereka. Kekuatan dan kekuasaan yang mereka miliki selama ini bukanlah merupakan kekuatan dan kekuasaan tertinggi, masih ada kekuatan dan kekuasaan Allah swt. Yang Kuasa mendatangkan azab yang tidak dapat mereka atasi. Jika ada keinsafan semacam itu dalam hati mereka tentulah mereka akan memperoleh perubahan dalam sikap dan perbuatan, terutama kepada Bani Israel. Di samping itu pastilah mereka menerima seruan Nabi Musa serta meninggalkan keingkaran mereka terhadap Allah swt.

Azab yang diturunkan Allah kepada hamba-Nya senantiasa mengandung pelajaran dan pendidikan. Sebab, pada saat-saat manusia menghadapi kesulitan dan kesukaran hidup, hatinya akan menjadi lembut, akan menghadapkan wajahnya kepada Allan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang untuk memohon pertolongan dan belas kasih-Nya. Di samping itu, Ia akan berusaha untuk memperbaiki tingkah lakunya dengan melakukan perbuatan yang diridai Allah.

Akan tetapi, bila kesulitan dan kesukaran itu tidak merubah sikap dan tingkah lakunya, tetap ingkar kepada Allah serta senantiasa berbuat kemaksiatan, maka teranglah bahwa mereka benar-benar orang yang merugi dan amat sesat karena kesulitan yang mereka hadapi tidak menimbulkan keinsyafan bagi mereka, bahkan sebaliknya menambah keingkaran dan kedurhakaan mereka terhadap Allah swt. Demikianlah keadaan Firaun dan para pengikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.