Al-A'raf 73

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-A'raf Ayat 73


وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءتْكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ هَـذِهِ نَاقَةُ اللّهِ لَكُمْ آيَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللّهِ وَلاَ تَمَسُّوهَا بِسُوَءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih."

Ayat ini menerangkan bahwa Allah mengutus Nabi Saleh kepada kaumnya yaitu kaum Tsamud. Tsamud adalah nama suatu kabilah dari bangsa Arab yang telah dimusnahkan yang terkenal dengan istilah "Arab Baidah" yang mendiami Hijir, yaitu daerah antara Hejaz dan Syam. Samud adalah nama nenek moyang mereka yaitu anak dari `Astir bin Iram bin Sam bin Nuh. Munculnya kaum Samud itu sesudah kaum `Ad dibinasakan Allah. Menurut suatu riwayat ketika Rasulullah saw. terlibat dalam peperangan Tabuk pada tahun 9 Hijriah ia pernah melewati daerah peninggalan kaum Samud itu. Rasulullah pernah melarang para sahabat memasuki daerah tersebut dengan sabdanya yaitu:

لاتدخلوا على هؤلاء المعذبين إلا أن تكونوا باكين فإن لم تكونوا باكين فلا تدخلوا عليهم أن يصيبكم مثل ما أصابهم

Artinya:
Jangan kamu memasuki tempat-tempat mereka yang ditimpa azab Allah itu kecuali kamu dalam keadaan menangis. Maka jika kamu tidak menangis, maka janganlah kamu memasuki tempat itu supaya kami tidak ditimpa oleh musibah yang telah menimpa mereka."
(H.R Bukhari dan Muslim)

Saleh a.s. adalah nabi yang diutus oleh Allah kepada kaum Samud itu. Dia adalah dari kaum Samud yang terbaik keturunannya, kedudukannya dan keadaan rumah tangganya demikian juga akhlaknya. Mukjizat kenabiannya adalah "unta Allah". Nabi Saleh menjalankan tugasnya dengan menyampaikan perintah-perintah Tuhannya yang ditujukan kepada kaumnya. Nabi Saleh menyeru mereka supaya menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa dengan menegaskan bahwa tidak ada Tuhan selain dari Allah karenanya hendaklah mereka bertakwa kepada-Nya. Nabi Saleh mengajak mereka menerima seruannya dan janganlah mereka mengikuti orang-orang yang hanyut di dalam kemusyrikan. Yang membawa mereka ke dalam neraka Jahanam akibat mereka meninggalkan ajaran agama yang benar. Nabi Saleh mengatakan kepada kaumnya bahwa sudah ternyata bukti kebenaran dan kenabian itu, yaitu seekor unta yang Nabi Saleh menamakannya "Unta Allah". Yang diciptakan Allah tidak menurut biasa. Menurut sebagian ahli tafsir unta ini keluar dari batu yang keras atas permintaan kaum Saleh sebagai suatu tanda kemukjizatan yang perlu diperhatikan oleh kaumnya.

Adapun sebabnya Nabi Saleh mengemukakan kepada kaumnya seekor unta sebagai tanda kebenaran kerasulannya karena mereka meminta bukti kerasulannya. Nabi Saleh meminta kepada kaumnya supaya membiarkan unta itu memakan sesuatu yang ada di bumi Allah ini karena bumi ini kepunyaan Allah dan unta ini adalah unta Allah dan tidak wajar mereka menghalang-halangi unta itu apalagi menyakitinya dan menyembelihnya. Nabi Saleh mengancam mereka bahwa mereka akan mendapat azab yang pedih dari Allah jika mereka mengganggu atau membunuh unta itu.

Supaya tidak menimbulkan kesulitan antara mereka dan unta itu, maka diaturlah hari-hari minum ke telaga untuk mereka dan untuk unta itu karena sedikitnya persediaan air sebagaimana diutarakan oleh firman Allah:

وَنَبِّئْهُمْ أَنَّ الْمَاءَ قِسْمَةٌ بَيْنَهُمْ كُلُّ شِرْبٍ مُحْتَضَرٌ

Artinya:
Dan beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu), tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya giliran).
(Q.S Al Qamar: 28)

Dan juga firman Allah pada ayat yang lain yaitu:

قَالَ هَذِهِ نَاقَةٌ لَهَا شِرْبٌ وَلَكُمْ شِرْبُ يَوْمٍ مَعْلُومٍ

Artinya:
Saleh menjawab: "Ini seekor unta betina, ia mempunyai giliran untuk mendapatkan air, dan kamu mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air di hari yang tertentu."
(Q.S Asy Syu'ara: 155)

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa mereka minta ganti air minum unta itu dengan susunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.