Tafsir Indonesia Depag Surah Al-A'raf Ayat 22
فَدَلاَّهُمَا بِغُرُورٍ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْءَاتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ الْجَنَّةِ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَن تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَا إِنَّ الشَّيْطَآنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِينٌ
maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"
Dengan cara ini tampak oleh Adam kesungguhan iblis yang tidak sedikit pun membayang di mukanya sesuatu yang mencurigakan, dan apa yang dikemukakannya dan diadviskannya itu adalah bohong atau tipu daya belaka, maka terpengaruhlah keduanya kepada bujukan iblis penipu itu, lalu memakan buah pohon yang Allah melarang mendekatinya, lalu keduanya lupa sama sekali akan kedudukan mereka dan larangan Allah kepada mereka sebagaimana firman Allah:
وَلَقَدْ عَهِدْنَا إِلَى ءَادَمَ مِنْ قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ نَجِدْ لَهُ عَزْمًا
Artinya:
Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu) dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat.
(Q.S Taha: 115)
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa yang terpengaruh lebih dahulu dari bujukan iblis itu ialah Hawa yang kemudian menyuruh suaminya memakan buah yang dilarang Allah memakannya sebagaimana pengakuan Adam a.s. di dalam riwayat berikut: Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa ketika Adam memakan buah kayu itu dikatakan kepadanya, kenapa kamu memakan buah kayu yang Aku larang memakannya itu? Adam menjawab: "Hawa yang menyuruh saya." Kenyataan menunjukkan bahwa wanita itu mudah dan gampang terpengaruh kepada sesuatu apalagi yang berupa bujukan dan rayuan tanpa memikirkan dan memperhitungkan akibatnya, kecuali yang kuat imannya. Tatkala keduanya telah merasakan buah yang dimakannya itu, maka mulai tampak oleh mereka aurat masing-masing. Adam a.s. ketika melihat auratnya memetik daun pohon di dalam surga untuk menutupi auratnya, demikian pula Hawa.
Setelah kejadian tersebut Allah swt. mencercanya karena tidak mengindahkan larangan-Nya dan tidak mematuhi-Nya namun ia terpedaya dan menuruti bujukan iblis penipu itu lalu memperingatkannya: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua mendekati pohon itu dan memakan buahnya. Dan telah menandaskan kepadamu, bahwa setan itu adalah musuhmu yang nyata apabila kamu turutkan kemauan dan kehendaknya Aku mengeluarkan kamu dari kehidupan yang lapang, senang dan bahagia kepada kehidupan yang penuh kesulitan, penderitaan dan kesusahan." Sejalan dengan hal tersebut Allah swt. berfirman:
فَقُلْنَا يَاآدَمُ إِنَّ هَذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَى
Artinya:
Maka Kami berkata: "Hai Adam sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga yang menyebabkan kamu jadi celaka."
(Q.S Taha: 117)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.