Al-A'raf 6

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-A'raf Ayat 6


فَلَنَسْأَلَنَّ الَّذِينَ أُرْسِلَ إِلَيْهِمْ وَلَنَسْأَلَنَّ الْمُرْسَلِينَ

Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami),

Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa di akhirat nanti semua umat yang telah diutus rasul kepadanya akan ditanya sebagaimana firman Allah:

فَوَرَبِّكَ لَنَسْأَلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَعَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya:
Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu.
(Q.S Al Hijr: 92-93)

Lebih dahulu ditanyakan tentang rasul-rasul yang telah diutus kepada mereka, kemudian disusul dengan pertanyaan sampai di mana mereka telah menjawab dan melaksanakan seruan para rasul itu. Firman Allah swt.:

يَامَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ ءَايَاتِي وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا قَالُوا شَهِدْنَا عَلَى أَنْفُسِنَا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَشَهِدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ

Artinya:
Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri yang menyampaikan kepadamu ayat-avat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata, "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri." Kehidupan dunia telah menipu mereka dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
(Q.S Al An'am: 130)

Dan Firman-Nya:

يَوْمَ يَجْمَعُ اللَّهُ الرُّسُلَ فَيَقُولُ مَاذَا أُجِبْتُمْ قَالُوا لَا عِلْمَ لَنَا إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ

Artinya:
(Ingatlah) hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul lalu Allah bertanya (kepada mereka), "Apakah jawaban kaummu terhadap (seruan)mu?".
(Q.S Al Ma'idah: 109)

Pertanyaan itu diajukan kepada orang-orang yang durhaka dan pembuat maksiat bukan karena tidak mau atau belum diketahui keadaannya tetapi semua itu dilakukan semata-mata untuk menetapkan pengakuan mereka atas adanya rasul yang telah diutusnya kepada mereka dan menampakkan celaan dan aib mereka sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak disiksa atau dimasukkan ke dalam neraka.

Berkata Imam Ar-Razi: Sebenarnya mereka ditanya bukanlah mengenai amal yang telah diperbuatnya di dunia karena semua itu telah diketahui melalui catatan malaikat yang ditugaskan untuk itu sehingga tidak ada suatu perbuatan manusia dari yang sebesar-besarnya sampai kepada yang sekecil-kecilnya yang ketinggalan dari catatannya, tetapi yang ditanyakan ialah sebab yang mengakibatkan mereka meninggalkan perintah Allah dan tidaklah bertentangan dengan ayat-ayat yang menerangkan bahwa tidak akan ditanyakan dosa manusia dan jin dan dosa orang-orang yang berbuat maksiat seperti dalam firman Allah:

فَيَوْمَئِذٍ لَا يُسْأَلُ عَنْ ذَنْبِهِ إِنْسٌ وَلَا جَانٌّ

Artinya:
Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya.
(Q.S Ar Rahman: 39)

Dan firman-Nya:

وَلَا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ

Artinya:
Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu tentang dosa-dosa mereka.
(Q.S Al Qasas: 78)

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa bukan saja umat yang telah diutus rasul kepadanya yang ditanya sampai di mana mereka melaksanakan seruan rasul itu, tetapi juga rasul-rasul yang telah diutus kepada suatu umat akan ditanya sampai di mana seruan mereka disambut baik dan dilaksanakan oleh umatnya sebagaimana firman Allah swt.:

يَوْمَ يَجْمَعُ اللَّهُ الرُّسُلَ فَيَقُولُ مَاذَا أُجِبْتُمْ

Artinya:
(Ingatlah) hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul, lalu Allah bertanya (kepada mereka), "Apakah jawaban kaummu terhadap (seruan) mu?".
(Q.S Al Ma'idah: 109)

Pertanyaan yang ditujukan kepada rasul di akhirat nanti adalah pertanyaan yang jawabannya merupakan penyaksian atas seruan yang telah disampaikan kepada umatnya, dan pembangkangan umatnya atas seruan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.