Tafsir Indonesia Depag Surah Al-A'raf Ayat 64
فَكَذَّبُوهُ فَأَنجَيْنَاهُ وَالَّذِينَ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا إِنَّهُمْ كَانُواْ قَوْماً عَمِينَ
Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).
Ayat ini menerangkan bahwa kebanyakan kaum Nabi Nuh masih tetap mengejek dan mendustakannya, mereka tetap menentang perintah Tuhan dan bertambah hanyut dalam kedurhakaan. Hati nurani mereka tertutup sehingga mereka tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah dan mereka tidak dapat mengambil hikmat manfaat terhadap pengutusan para rasul. Telinga mereka pun menjadi tuli sehingga mereka tidak dapat membenarkan adanya hari kemudian, hari pembalasan yang disampaikan oleh Nabi Nuh yang semestinya diketahui oleh manusia bahwa seorang yang hidup di dunia ini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada Allah swt. sebagai Penciptanya, menunjukkan kepada adanya kehidupan pada hari kemudian tetapi manusia yang tidak menggunakan pikirannya menduga bahwa kehidupan manusia itu hanya di dunia saja tanpa ada pertanggungjawaban di akhirat. Secara tak sadar mereka telah menyamakan dirinya dengan makhluk hewan karenanya timbullah perbuatan-perbuatan mereka yang durjana di atas bumi ini. Di atas dasar inilah keingkaran kaum Nuh, maka datanglah azab Allah kepada mereka berupa angin topan dan hujan yang mengakibatkan banjir yang menenggelamkan mereka. Pengikut-pengikut kaum Nuh yang sedikit jumlahnya diselamatkan oleh Allah dari tenggelam di waktu terjadinya topan karena mereka berada dalam perahu yang telah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya dan menenggelamkan kaumnya yang hanyut di dalam kekufuran dan kemaksiatan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.