Al-A'raf 80

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-A'raf Ayat 80


وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّن الْعَالَمِينَ

Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu [551], yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?"

[551] Perbuatan faahisyah di sini ialah: homosexuil sebagaimana diterangkan dalam ayat 81 berikut.

Ayat ini menerangkan bahwa Allah mengutus Nabi Lut untuk menyampaikan amanat Tuhan kepada kaumnya supaya menyembah-Nya dan kemudian secara mengejek Nabi Lut berkata kepada mereka dengan kata-kata: "Benarkah kamu melakukan perbuatan yang sangat buruk itu; perbuatan yang belum pernah seorang pun dari manusia pada masa sebelum kamu melakukannya?" Ucapan Nabi Lut seperti itu adalah untuk menyadarkan mereka bagaimana buruknya melakukan perbuatan itu dari kalangan lain, berarti mereka itulah pelopor dalam melakukan kelakuan buruk ini dan mereka berserikat dalam dosa yang dibuat oleh pengikut mereka sampai akhir zaman. Hal ini sejalan dengan hadis Nabi sebagai berikut:

من دعا إلى الهدى كان له من الأجر مثل أجور من اتبعه لا ينقص ذلك من أجورهم شيئا، ومن دعا إلى ضلالة كان عليه من الأثم مثل آثام من اتبعه لا ينقص ذلك من آثامهم شيئا

Artinya:
Barang siapa mengajak kepada jalan yang benar, maka dia mendapat ganjaran sama banyaknya dengan ganjaran yang diberikan kepada pengikut-pengikutnya dan tidak sedikit pun mengurangi ganjaran mereka itu. Dan barang siapa yang mengajak berbuat kejahatan, maka ia mendapat dosa sama banyaknya dengan dosa pengikut-pengikutnya dan tidak mengurangi sedikit pun dari dosa mereka itu.
(H.R Bukhari)

Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan maksud memperkembangbiakkan umat manusia guna memakmurkan alam ini karena Allah menjadikan perempuan dengan fungsi wadah memperanakkan bibit yang ditanam oleh lelaki. Untuk itu Allah menjadikan pada masing-masing nafsu birahi yang mendorong kebutuhan bertemunya antara kedua jenis tersebut selaku jalan untuk pembiakan umat manusia. Karena Allah tidak menciptakan laki-laki semata atau perempuan semata tetapi Allah menciptakan Adam dan Hawa.

Perempuan dalam bentuk kejadiannya adalah indah, halus dan menarik. Namun antara keduanya saling tarik-menarik laksana tarikan antara positif dan negatif. Jika demikian hal kejadian manusia itu alangkah ganjilnya bila ada golongan manusia yang menyimpang dari ketentuan Allah itu. Alangkah besarnya pelanggaran terhadap kemanusiaan yang dilakukan seseorang laki-laki dengan menggauli laki-laki yang tidak berfungsi untuk meneruskan keturunan.

Jika dipandang oleh masyarakat bunuh-membunuh adalah perbuatan yang sangat rendah, maka tidaklah ada perbuatan yang menjauhkan derajat manusia dari kemanusiaan lebih rendah dari itu malahan lebih rendah daripada makhluk hewan karena di kalangan hewan tidak ada yang bercampur jantan dengan jantan. Jelas hal demikian itu menunjukkan bahwa lelaki itu untuk perempuan dan perempuan untuk laki-laki dan itulah sunnatullah. Tetapi kaum Lut bukan saja mereka ingkar kepada Allah dan tidak bersyukur kepada nikmat-Nya bahkan lebih dari itu, mereka melakukan homoseksual yang juga akhirnya mendorong para wanita melakukan lesbian. Kepada kaum yang seperti ini Allah mengutus Nabi Lut untuk menyampaikan amanat Tuhan supaya kembali kepada agama yang benar dengan meninggalkan pekerjaan yang bertentangan dengan sunnatullah. Setelah mereka menolak seruan Lut, maka Allah membinasakan kaum tersebut.

Nabi Lut adalah anak Haran. Bapak Haran adalah saudara Nabi Ibrahim a.s. Lut dilahirkan di daerah tepian timur dari selatan Irak yang dahulunya dinamakan Babilon. Atas kehendak Nabi Ibrahim, Lut berdiam di kota Sodom salah satu kota di daerah Yordania. Lut wafat di sekitar Yordan dahulu terkenal dengan nama Laut Lut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.