Tafsir Surah Al An'am 150

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 150


قُلْ هَلُمَّ شُهَدَاءكُمُ الَّذِينَ يَشْهَدُونَ أَنَّ اللّهَ حَرَّمَ هَـذَا فَإِن شَهِدُواْ فَلاَ تَشْهَدْ مَعَهُمْ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاء الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا وَالَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ وَهُم بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ

Katakanlah: "Bawalah kemari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini" Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut pula menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka.

Pada ayat ini Allah memerintahkan lagi bahwa kepada Nabi Muhammad saw. supaya menentang kaum musyrikin yaitu tuntutan mendatangkan saksi-saksi yang mengakui bahwa mereka benar-benar menyaksikan di hadapan Allah bahwa Dia telah mengharamkan sebagian dari binatang-binatang ternak, seperti saibah dan bahirah. Pastilah mereka tidak akan dapat menghadirkan saksi-saksi itu karena mustahil seseorang dapat berhadapan muka dengan Allah kecuali di akhirat sehingga dia dapat menyaksikan dengan mata kepalanya bahwa Allah telah mengharamkan sebagian binatang-binatang ternak bagi mereka. Apalagi telah jelas bahwa mereka hanya membikin-bikin saja ketetapan ini menurut kemauan mereka sendiri. Tantangan ini adalah tantangan yang mematahkan segala hujah-hujah yang mereka kemukakan dan pastilah mereka tidak dapat menjawabnya.

Akan tetapi andaikata mereka menghadirkan saksi-saksi yang sudah pasti saksi-saksi itu adalah saksi palsu, maka Allah melarang Nabi Muhammad saw. agar membenarkan kesaksian mereka menyuruh untuk menolaknya dengan tegas karena mereka adalah kaum yang telah mempersekutukan Allah dan tidak segan-segan mengadakan kebohongan terhadap Allah apalagi terhadap Nabi Muhammad saw. Di samping itu Allah melarangnya pula mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat yang diturunkan kepadanya. Tidak percaya kepada hari akhirat dan selalu mempersekutukan Allah dengan berhala-berhala dan sesembahan lainnya. Nabi saw. diperintahkan supaya bersikap tegas terhadap kaum musyrikin itu bahkan terhadap semua orang yang menyeleweng dari jalan Allah. Berlaku lemah lembut terhadap mereka apalagi mengadakan kompromi dengan mereka akan membawa kepada kesesatan yang nyata sesuai dengan firman Allah:

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ

Artinya:
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).
(Q.S Al An'am: 116)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.