Tafsir Surah Al An'am 59

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 59


وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَلاَ حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأَرْضِ وَلاَ رَطْبٍ وَلاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"

Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa kunci-kunci pembuka pintu untuk mengetahui yang gaib itu hanya ada pada-Nya, tidak ada seorangpun yang mempunyainya.

Yang dimaksud dengan yang gaib ialah sesuatu yang tidak diketahui hakikatnya yang sebenarnya. Sekalipun manusia telah diberi Allah pengetahuan yang banyak tetapi pengetahuan itu hanyalah sedikit bila dibanding dengan pengetahuan Allah. Amatlah banyak yang belum diketahui oleh manusia.

Sesungguhnya Allah menciptakan alam ini dengan segala macam isinya, dilengkapi dengan aturan dan hukum yang mengaturnya sejak dari adanya sampai akhir masa adanya. Ketentuan itu tidak akan berubah sedikitpun. Kemudian Allah mengajarkan kepada manusia beberapa aturan dan ketentuan itu untuk meyakinkan mereka bahwa Allah-lah yang menciptakan segalanya ini agar mereka menghambakan diri kepada-Nya. Karena itu seandainya ada manusia yang menyatakan bahwa mereka mengetahui yang gaib itu, maka pengetahuan mereka hanyalah merupakan dugaan dan sangkaan belaka, tidak sampai kepada hakikat yang sebenarnya. Merekapun tidak mengetahui dengan pasti akibat dan hikmat sesuatu kejadian. Percaya kepada yang gaib itu termasuk salah satu dari rukun iman.

Mengenai kunci-kunci yang gaib itu, Rasulullah saw mengatakan ada lima sebagaimana tersebut dalam firman Allah

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ(34)

Artinya:
Sesungguhnya Allah hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat dan Dialah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
(Q.S Luqman: 34)

Pengetahuan yang gaib itu hanyalah diketahui seseorang, jika Allah mengajarkan kepadanya, sebagaimana firman-Nya:

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا(26)إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا(27)

Artinya:
(Dia adalah Tuhan) Yang Maha Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridai Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.
(Q.S Al Jin: 26-27)

Di antara hal yang gaib yang pernah di ajarkan atau diberitahukan Allah kepada Nabi-nabi-Nya ialah: Nabi Isa a.s. diajarkan Allah kepadanya ilmu untuk mengetahui apa yang dimakan dan disimpan seseorang di rumahnya, firman-Nya:

وَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ

Artinya:
...dan Aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu.
(Q.S Ali Imran: 49)

Demikianlah pula kepada Nabi Yusuf a.s. Firman Allah swt:

قَالَ لَا يَأْتِيكُمَا طَعَامٌ تُرْزَقَانِهِ إِلَّا نَبَّأْتُكُمَا بِتَأْوِيلِهِ قَبْلَ أَنْ يَأْتِيَكُمَا

Artinya:
Yusuf berkata, "Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu sebelum makanan itu sampai kepadamu".
(Q.S Yusuf: 37)

Kemudian Allah swt. menerangkan keluasan ilmu-Nya, yaitu di samping Dia mengetahui yang gaib, juga Dia lebih mengetahui akan hakikat dan keadaan yang dapat dicapai pancaindera manusia, yaitu Dia mengetahui segala yang ada di daratan dan di lautan sejak dari yang kecil dan halus sampai kepada yang sebesar-besarnya, sejak dari tempat dan waktu gugurnya sehelai daun, keadaan benda yang paling halus yang berada di tempat yang paling gelap, apakah keadaannya basah atau kering, semuanya ada di dalam ilmu Allah atau tertulis di Lohmahfuz.

Rasulullah saw bersabda:

كان الله ولم يكن شئ غيره وكان عرشه على الماء وكتب في الذكر كل شئ وخلق السموات ولأرض

Artinya:
Allah telah ada sebelum adanya selain-Nya dan adalah arsy-Nya di atas air dan Dia menuliskan pada Lohmahfuz segala sesuatu dan Dia menciptakan langit dan bumi.
(HR Bukhari dari Imran bin Husain)

Dari hadis di atas di pahami bahwa segala sesuatu yang ada tidak luput dari pengetahuan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.