Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 103
لاَّ تُدْرِكُهُ الأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Sesudah itu Allah swt. menjelaskan hakikat dan keagungan diri Nya sebagai penegasan dari sifat-sifat Nya yang telah dijelaskan pada ayat yang baru lalu yaitu bahwa Allah di atas segala-galanya. Zat Nya Yang Agung itu tidak dapat dijangkau oleh indra manusia, karena indra manusia itu memang diciptakan dalam susunan yang tidak siap untuk mengindra zat Nya. Sebabnya tiada lain karena manusia itu diciptakan dari materi, dan indranya hanya menjangkau materi belaka dengan perantaraan materi pula; sedangkan Allah bukanlah materi. Maka wajarlah apabila Ia tidak dapat dijangkau oleh indra manusia.
Yang dimaksud dengan tidak dapatnya Allah dijangkau dengan indra manusia ialah selama manusia itu masih hidup dalam dunia. Akan tetapi apabila ia telah mati, ia akan dapat melihat Tuhan.
Nabi Muhammad saw. bersabda:
إنكم سترون ربكم يوم القيامة كما ترون القمر ليلة البدر وكما ترون الشمس ليس دونها سحاب
Artinya:
Sebenarnya kamu akan melihat Tuhanmu di hari kiamat seperti kamu melihat bulan di malam bulan purnama, dan seperti kamu melihat matahari di kala langit tidak berawan"
(HR Bukhari dari Jarir, Sahih Bukhari jilid IV, 283)
Allah swt. berfirman:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ(22)إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ(23)
Artinya:
Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri kepada Tuhannyalah mereka melihat.
(Q.S Al Qiyamah: 22-23)
Kemungkinan melihat Tuhan di hari kiamat, khusus bagi orang-orang mukmin sedangkan orang-orang kafir kemungkinan melihat Allah tertutup bagi mereka. Allah swt. berfirman:
كَلَّا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ
Artinya:
"Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat Tuhan mereka)".
(Q.S Al Mutaffifin: 15)
Sebaliknya Allah swt. menegaskan bahwa Dia dapat melihat segala sesuatu yang dapat dilihat, dan basirah-Nya dapat menembus seluruh yang ada, tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi-Nya, baik bentuk maupun hakikat Nya.
Di akhir ayat ini Allah swt. menegaskan lagi bahwa Zat-Nya Maha Halus, tak mungkin dijangkau oleh indra manusia apalagi hakikat-Nya dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu betapapun halusnya sesuatu itu, tak ada yang tersembunyi dari pada pengetahuan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.