Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 104
قَدْ جَاءكُم بَصَآئِرُ مِن رَّبِّكُمْ فَمَنْ أَبْصَرَ فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ عَمِيَ فَعَلَيْهَا وَمَا أَنَاْ عَلَيْكُم بِحَفِيظٍ
Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu) [496], maka (manfa'atnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu).
[496] Maksudnya ialah barangsiapa mengetahui kebenaran dan mengerjakan amal saleh, serta memperoleh petunjuk, maka dia telah mencapai puncak kebahagiaan.
Setelah itu Allah swt. menjelaskan kepada kaum Muslimin bahwasanya tanda-tanda bukti kebenaran dan dalil-dalil yang kuat telah datang kepada mereka dari pada-Nya. Tanda-tanda bukti kebenaran dan dalil-dalil yang kuat itu dapat diketahui oleh mereka baik berupa tanda-tanda kekuasaan Allah di jagat raya maupun petunjuk Allah yang diberikan kepada mereka dengan perantaraan Nabi Muhammad saw. berupa wahyu. Kedua bukti itu dapat memperkuat keyakinan mereka tentang adanya Allah. Sesudah itu Allah SWT menandaskan bahwa barangsiapa yang dapat melihat kebenaran dengan jalan memperhatikan kedua bukti itu, dan meyakini adanya Allah serta melakukan amal yang baik, maka manfaat dan semuanya itu adalah untuk dirinya sendiri. Akan tetapi sebaliknya barangsiapa yang tidak mau melihat kebenaran atau berpura-pura tidak mengerti, maka akibat buruk dari sikapnya itu akan menimpa dirinya sendiri.
Allah swt. berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا
Artinya
"Barangsiapa mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri".
(Q.S Fussilat: 46)
Di akhir ayat ini Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad saw. untuk mengatakan kepada kaumnya bahwa Muhammad saw sekali-kali bukanlah pemelihara mereka, yakni Nabi Muhammad sekali-kali tidak ditugaskan mengawasi amal-amal mereka dan tidak dapat membuat mereka menjadi mukmin. Dia hanyalah seorang utusan Allah yang ditugaskan untuk menyampaikan wahyu yang telah diterimanya. Sebenarnya yang mengawasi amal mereka ialah Allah SWT. Dia mempunyai pengawasan yang tidak terbatas terhadap semua amal mereka baik yang mereka lakukan secara terang-terangan ataupun yang mereka lakukan secara sembunyi-sembunyi. Semua amal-amal itu akan diberi balasan yang setimpal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.