Tafsir Indonesia Depag Surah Al-Maidah 66
وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُواْ التَّوْرَاةَ وَالإِنجِيلَ وَمَا أُنزِلَ إِلَيهِم مِّن رَّبِّهِمْ لأكَلُواْ مِن فَوْقِهِمْ وَمِن تَحْتِ أَرْجُلِهِم مِّنْهُمْ أُمَّةٌ مُّقْتَصِدَةٌ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ سَاء مَا يَعْمَلُونَDan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka [428]. Diantara mereka ada golongan yang pertengahan [429]. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.
[428] Maksudnya : Allah akan melimpahkan rahmat-Nya dari langit dengan menurunkan hujan dan menimbulkan rahmat-Nya dari bumi dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang buahnya melimpah ruah. [429] Maksudnya : orang yang berlaku jujur dan lurus dan tidak menyimpang dari kebenaran.
Ayat ini juga menerangkan bahwa di antara orang-orang Yahudi ada golongan yang bimbang dalam beragama tidak berpegang secara fanatik kepada pendapat-pendapat pendeta-pendetanya dan tidak pula memandang enteng. Dan memang mayoritas orang Yahudi itu sangat fanatik kepada pendapat-pendapat pendetanya. Golongan inilah yang buruk tingkah lakunya. Hal serupa itu terjadi dalam kalangan kaum Nasrani.
Menurut kebiasaan meskipun golongan pertengahan dari masing-masing agama itu tidak banyak pengikutnya namun dari kalangan mereka timbul orang-orang yang suka memperbaiki keadaan dan mengikuti perkembangan serta menerima kebenaran. Orang-orang yang seperti ini terdapat pada setiap umat dan tiap-tiap masa. Umpamanya Abdullah bin Sallam dan kawan-kawannya dari kalangan Yahudi menjadi pengikut Nabi Muhammad yang setia pula. Demikian pula Najasyi dan kawan-kawan dari kalangan Nasrani menjadi pengikut Nabi Muhammad yang setia pula. Hal tersebut menunjukkan bahwa fungsi pemeluk agama adalah mencari kebenaran. Maka jika pemeluk suatu agama berpegang kepada petunjuk-petunjuk agama secara benar tentulah dia tidak akan menjadi fanatik, kaku dan menerima agama yang dibenarkan di dalam kitab-kitabnya. Dalam mencari kebenaran itu modal utama adalah keikhlasan yang disertai ilmu pengetahuan. Mencari kebenaran dengan modal ini terdapat di dalam agama Islam. Pemeluk Islam sendiri yang tidak mengamalkan petunjuk-petunjuk Islam tentulah kebenaran yang ada pada Islam itu tidak dapat diperolehnya sehubungan dengan ayat ini terdapat hadis nabi yang diriwayatkan Zaid bin Labid, yaitu:
قال لبيد: ذكر النبي صلى الله عليه وسلم قال: وذلك عند ذهاب العلم قلنا: يارسول الله، وكيف يذهب العلم ونحن نقرأ القرآن ونقرئه أبناءنا ويقرأه أبناؤنا أبناءهم إلى يوم القيامة، قال: ثكلتك أمك يا ابن أم لبيد، إني كنت لأراك من أفقه رجل في المدينة أو ليس هذه اليهود والنصارى يقرؤون التوراة والإنجيل ولا ينتفعون مما فيهما في شيء
Artinya: Berkata Labid, "Nabi Muhammad saw. membicarakan sesuatu lalu beliau berkata, "Hal demikian itu adalah pada waktu ilmu pengetahuan telah lenyap." Kami (para sahabat) berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah ilmu pengetahuan bisa lenyap, sedangkan kami membaca Alquran dan kami membacakannya pula kepada anak-anak kami dan anak-anak kami itu membacakannya pula kepada anak-anak mereka sampai hari kiamat." Rasulullah saw. menjawab, "Celakalah engkau hai anak ibu Labid. Sesungguhnya aku mengetahui engkau adalah orang-orang yang paling banyak ilmunya di antara penduduk Madinah. Tidakkah orang-orang Yahudi dan Nasrani itu membaca Taurat dan Injil sedangkan mereka tidak mendapat manfaatnya sedikit pun."(H.R. Ahmad dan Ibnu Majah) Menurut riwayat lain setelah pembicaraan itu maka turunlah ayat 66 ini. (H.R. Ibnu Abi Hatim)
Jelaslah dari hadis ini bahwa kaum Muslimin yang tidak mengamalkan petunjuk agamanya, mereka serupa saja dengan Yahudi dan Nasrani itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.