Tafsir Surah Al Maidah 58

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-Maidah 58


Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikan buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.(QS. 5:58)

وَإِذَا نَادَيْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ اتَّخَذُوهَا هُزُوًا وَلَعِبًا ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْقِلُونَ 

Pada ayat ini Allah swt. menjelaskan sebagian dari ejekan dan permainan orang-orang kafir terhadap agama Islam, yaitu apabila orang-orang Islam mengajak mereka untuk salat, maka orang-orang kafir itu menjadikan ajakan itu bahan ejekan dan permainan sambil menertawakan mereka.

Menurut riwayat Ibnu Jarir dari As-Suddi, ia menceritakan, bahwa ada seorang laki-laki Nasrani di Madinah, apabila ia mendengar ucapan orang berazan "asyhadu anna muhammadar rasulullah" (saya mengaku bahwa sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah), ia berkata, "Haraqal Kazzaabu (semoga terbakarlah pembohong itu)." Kemudian pada suatu malam, pembantu rumah tangganya datang masuk membawa api dan jatuhlah butiran kecil dari api yang dibawanya itu sehingga menyebabkan rumah itu terbakar semuanya dan terbakar pulalah laki-laki Nasrani tersebut beserta keluarganya ketika sedang tidur.

Selanjutnya Allah menerangkan bahwa perbuatan orang-orang kafir yang demikian, disebabkan karena mereka adalah kaum yang tidak mau mempergunakan akal dan tidak mau tahu tentang hakikat agama Allah yang mewajibkan mereka mengagungkan dan memuja-Nya.

Andaikata mereka mempergunakan akal secara wajar, tanpa dipengaruhi oleh rasa benci dan permusuhan, maka hati mereka akan tertekun khusyuk apabila mereka mendengar azan dari suara yang merdu, apalagi jika mereka mengerti dan memahami azan itu yang dimulai dengan kata-kata yang mengagungkan Allah.

Asbabun Nuzul / Indonesia / DEPAG / Surah Al Maa-idah 58


Abu Syekh dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan, bahwa Rifa'ah bin Zaid bin Tabut dan Suwaid bin Harits telah menampakkan keislamannya, akan tetapi kemudian keduanya menjadi munafik. Dan tersebutlah bahwa ada seseorang lelaki dari kalangan kaum Muslimin bersahabat dengan sangat intim dengan mereka. Kemudian Allah swt. menurunkan ayat, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi walimu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan..." sampai dengan firman-Nya, "Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan." (Q.S. Al-Maidah 57-61).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.