Al A'raf 204

💬 : 1 komentar

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-A'raf Ayat 204


وَإِذَا قُرِىءَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُواْ لَهُ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat [591].

[591] Maksudnya: jika dibacakan Al Qur'an kita diwajibkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang maupun di luar sembahyang, terkecuali dalam shalat berjamaah ma'mum boleh membaca Al Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al Qur'an.

Kemudian Allah swt. dalam ayat ini memerintahkan orang-orang yang beriman agar mereka memberikan perhatian yang sungguh-sungguh kepada Alquran. Hendaklah mereka mendengarkan sebaik-baiknya bilamana Alquran diperdengarkan kepada mereka, baik mengenai bacaan atau pun isinya untuk dipahami, dipetik pelajaran-pelajaran daripadanya dan diamalkan dengan segala penuh konsekuensinya.

Sabda Rasulullah saw.:

من استمع إلى آية من كتاب الله كتبت له حسنة مضاعفة ومن تلاها كانت له نورا يوم القيامة

Artinya:
Barangsiapa mendengarkan (dengan penuh minat) ayat dari Alquran, dituliskan baginya kebaikan yang berlipat ganda dan barang siapa membacanya adalah baginya cahaya di hari kiamat.
(H.R Bukhari dan Imam Ahmad dari Abu Hurairah)

Hendaklah orang-orang mukmin itu berdiam diri dan bersikap tenang sewaktu Alquran dibacakan sebab di dalam ketenangan itulah mereka dapat merenungkan isinya. Janganlah pikiran mereka melayang-layang sewaktu Alquran diperdengarkan, sehingga tidak dapat memahami ayat-ayat itu dengan baik. Allah swt. akan menganugerahkan rahmat-Nya kepada kaum Muslimin bilamana mereka memenuhi perintah Allah tersebut dan menghayati isi Alquran.

Sehubungan dengan perintah untuk mendengarkan dan berdiam diri dan bersikap tenang sewaktu Alquran dibacakan terdapat beberapa pendapat ulama:

  1. Wajib mendengarkan dan bersikap tenang ketika Alquran dibacakan berdasarkan perintah tersebut, baik di dalam salat atau pun di luar salat. Demikianlah pendapat Al-Hasan Al-Basri dan Abu Muslim Al-Asfahani.
  2. Wajib mendengarkan dan bersikap tenang, tetapi khusus pada bacaan-bacaan Rasul saw. di zaman beliau, dan bacaan imam dalam salat, serta bacaan khatib dalam khutbah Jumat. Mewajibkan mendengarkan dan bersikap tenang ketika Alquran dibacakan di luar salat dan khutbah dipandang sangat menyulitkan, sebab hal itu dapat menghentikan macam-macam kegiatan lainnya.

Adapun pembacaan Alquran pada resepsi atau pertemuan pada umumnya, bila tidak mendengarkan dan juga sambil bercakap-cakap hukumnya haram, terutama membuat suara bising dekat si pembaca.

Asbabun Nuzul Surah Al-A'raf Ayat 204


Ibnu Abu Hatim dan lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Hurairah. Abu Hurairah mengatakan firman Allah swt., "Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang." (Q.S. Al-A`raaf 204) diturunkan sehubungan dengan mengangkat suara dengan keras sewaktu bermakmum salat di belakang Nabi saw. Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula hadis yang serupa melalui Abu Hurairah yang telah mengatakan, "Para sahabat selalu bercakap-cakap sewaktu dibacakan Alquran, maka turunlah firman Allah swt., 'Dan apabila dibacakan Alquran.....'" (Q.S. Al-A`raaf 204). Ibnu Jarir pun mengetengahkan lagi hadis serupa melalui Abdullah bin Mughaffal sebagaimana ia pun mengetengahkan hadis yang serupa melalui Ibnu Masud. Ibnu Jarir mengetengahkan hadis ini pula melalui Zuhri. Zuhri mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan seorang pemuda dari kalangan sahabat Ansar. Tersebutlah bahwa manakala Rasulullah saw. membaca sesuatu dari Alquran, maka pemuda tersebut membarengi bacaan serupa mengikutinya. Said bin Manshur di dalam kitab sunannya mengatakan, bahwa telah bercerita kepada kami Abu Ma`syar melalui Muhammad bin Kaab. Muhammad bin Kaab mengatakan, bahwasanya para sahabat itu jika menerima pelajaran Alquran dari Rasulullah saw., mereka membarengi apa yang diucapkan oleh Rasulullah saw. sehingga turunlah ayat ini yang terdapat di dalam surah Al-A`raaf, yaitu firman-Nya, "Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang...." (Q.S. Al-A`raaf 204).

1 komentar:

  1. Saat Kapankah Ma'mun membaca surat Al Fatihah,apakah mengikuti bacaan Al Fatihah imam atau setelah imam membaca Al Fatihah..

    BalasHapus

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.