Tafsir Indonesia Depag Surah Al-A'raf Ayat 115
قَالُواْ يَا مُوسَى إِمَّا أَن تُلْقِيَ وَإِمَّا أَن نَّكُونَ نَحْنُ الْمُلْقِينَ
Ahli-ahli sihir berkata: "Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?"
Setelah mendapat jawaban dan janji yang menggembirakan dari Firaun tersebut, maka ahli-ahli sihir lalu menoleh kepada Nabi Musa dan mereka berkata kepadanya, "Siapakah yang menjatuhkan tongkatnya lebih dahulu, kamu atau kami?."
Tantangan ini menunjukkan bahwa para ahli-ahli sihir Firaun sangat percaya dan sangat membanggakan keampuhan sihirnya. Mereka tidak memperdulikan akibat yang akan menimpa diri mereka, apalagi karena sudah mendapatkan janji yang sangat muluk dari raja mereka Andai kata mereka tidak demikian halnya, pasti mereka tidak akan memberikan pilihan kepada musuhnya. Sebab seseorang yang berakal sehat, bila berhadapan dengan musuhnya, pasti ia tidak akan menyerang terlebih dahulu, melainkan akan membiarkan musuhnya memulai pertandingan atau perkelahian, agar dapat mengetahui siasat dan kemampuan musuhnya serta mengetahui segi-segi kelemahannya.
Dari peristiwa ini, sekali lagi dapat kita lihat bahwa motif yang mendorong ahli-ahli sihir untuk berhadapan dengan Nabi Musa, bukanlah keyakinan akan kebenaran agama mereka, melainkan adalah karena mengharapkan harta, pangkat dan kekuasaan yang telah dijanjikan Firaun kepada mereka. Dasar perjuangan yang rapuh ini pasti tidak akan mampu berhadapan dengan dasar yang lebih kokoh yang dimiliki Nabi Musa, yaitu dasar keimanan kepada Allah Tuhan seru sekalian alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.