Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 123
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجَرِمِيهَا لِيَمْكُرُواْ فِيهَا وَمَا يَمْكُرُونَ إِلاَّ بِأَنفُسِهِمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat- penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya.
Sebagaimana Allah SWT telah menyesatkan sebagian penduduk Mekah karena bujukan pembesar-pembesarnya yang mengadakan bermacam-macam pelanggaran dan tipu daya, maka demikian pula Allah mengadakan di tiap-tiap negeri dan kota-kota besar beberapa pembesar-pembesar yang jahat yang mengadakan tipu daya. Telah menjadi Sunnatullah di dalam masyarakat bahwa bila mana Allah mengutus seorang Rasul di negeri itu untuk memberi bimbingan kepada rakyatnya, maka selalu ada pembesar-pembesar yang memusuhi Rasul itu serta pengikut-pengikutnya yang bermaksud untuk mengadakan perbaikan, sering muncul di beberapa negara dan kota besar, beberapa pemimpin yang sangat ingin merebut kekuasaan dan menimbun kekayaan dengan berbagai macam tipu daya. Orang-orang bawahan, mereka merasa bingung dalam melaksanakan tugasnya. Mereka tidak sanggup mengikuti pemimpin-pemimpinnya yang korup dan menyeleweng, tetapi bilamana hidup menyendiri, merekapun tidak mendapat pembagian rezeki. Dalam suasana muram seperti itu, diperlukan adanya kebijaksanaan, keimanan yang kuat, mental yang tinggi, sehingga tidak mudah dibawa-bawa arus gelombang kesesatan yang menyebabkan kemurkaan Allah.
Yang dimaksud dengan pembesar-pembesar durhaka itu ialah mereka yang menentang seruan agama untuk perbaikan akhlak, dan memusuhi Rasul-rasul serta pengikut-pengikutnya. Demikianlah keadaan di negeri Mekah ketika diutusnya Nabi Muhammad saw dan keadaan seperti ini akan berulang pula di negeri-negeri lain. Para pembesar yang korup itu memusuhi Rasul-rasul dan pengikut-pengikutnya yang mengembangkan ajaran agama. Pada hakikatnya mereka itu adalah penipu belaka, menipu dirinya sendiri, akan tetapi mereka tidak sadar.
Telah menjadi Sunnatullah, bahwa sesuatu kejahatan tentu menimbulkan yang buruk. Tiap-tiap tipu muslihat yang direncanakan mereka terhadap hamba-hamba Allah yang Saleh akhirnya mesti menimpa diri mereka sendiri dan kesudahan yang baik pasti berada di tangan kaum Muslimin. Banyak contoh-contoh yang diperlihatkan oleh sejarah bahwa umat-umat yang menentang Rasul-rasul Nya dan pengikut-pengikutnya akhirnya dihancurkan oleh Allah Taala dengan bermacam-macam azab, seperti bencana alam, dan lain-lain. Mereka mengadakan tipu daya untuk menentang perbaikan akhlak dan moral agama, karena terdorong oleh keinginan untuk menduduki jabatan jabatan yang tinggi dan menuruti kepuasan hawa nafsunya. Mereka tidak sadar bahwa akibat perbuatannya yang buruk itu akan menimpa dirinya sendiri, karena mereka tidak memahami Sunnatullah tersebut.
Pada ayat-ayat ini Allah memberikan ancaman kepada semua pembesar-pembesar yang durhaka itu, dan sekaligus pula menyuruh sadar pada Nabi Muhammad saw dan pengikut-pengikutnya dalam rangka melaksanakan tugasnya yang suci, supaya berjalan terus tanpa menghiraukan godaan dan rintangan yang timbul dari manapun juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.