Tafsir Surah Al Maidah 68

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-Maidah 68

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَسْتُمْ عَلَى شَيْءٍ حَتَّىَ تُقِيمُواْ التَّوْرَاةَ وَالإِنجِيلَ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم مَّا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا فَلاَ تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. supaya mengatakan kepada Ahli Kitab bahwa mereka itu tidak dapat dipandang sebagai orang yang beragama selagi mereka tidak menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan ajaran-ajaran yang telah Allah turunkan kepada Muhammad yaitu Alquran, karena kalau mereka menegakkan ajaran Taurat dan Injil tentulah tidak ada golongan yang mereka musuhi dan mereka laknati. Dan jika ada orang lain mengganggu tentulah mereka memberikan maaf bahkan mereka akan memberikan pipi kirinya ketika dipukul orang pada pipi kanannya.

Mereka akan meninggalkan kompetisi dalam mempersiapkan senjata-senjata yang menghancurkan dunia demi untuk keselamatan manusia di dunia. Untuk perdamaian itu tentulah mereka akan mengeluarkan kekayaan mereka. Akan tetapi kenyataan bahwa tingkah laku mereka adalah sebaliknya tidak menunjukkan bahwa mereka itu orang yang berpegang kepada agama. Malahan kebanyakan mereka bertambah kedurhakaan dan kekafiran terhadap sesuatu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad yaitu Alquran selaku kitab penyempurnaan agama Allah. Hal itu menggambarkan bahwa mereka tidak beriman sungguh-sungguh kepada Allah dan tidak beriman sungguh-sungguh kepada rasul-rasul, tegasnya mereka tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang baik yang dituntut oleh Kitab-kitab mereka. Jadi kebanyakan mereka itu hanya berpegang kepada adat-istiadat yang buruk dan kefanatikan, karenanya mereka tidak menolak Alquran, secara sadar disebabkan mereka jauh dari ajaran agama mereka yang sebenarnya, yaitu Allah itu satu. Agama sebelum Muhammad merupakan permulaan dan agama yang dibawa Muhammad merupakan penyempurnaan. Oleh karena mereka melihat Alquran dengan kacamata permusuhan dan kefanatikan, bertambah-tambahlah kefanatikan dan kedurhakaan mereka. Memang ulah golongan yang kecil dari mereka masih terdapat orang-orang yang memelihara ajaran Tauhid yang cinta kepada kebenaran; mereka inilah orang-orang yang memandang Alquran dengan kesadaran yang karenanya mereka meyakini bahwa Alquran itu sebenarnya dari Tuhan mereka dan bahwa Nabi yang Alquran diturunkan kepadanya adalah nabi yang terakhir yang ada tertulis dalam kitab-kitab mereka sehingga mereka ini beriman kepada Muhammad, seperti Abdullah bin Salam dan lain-lain dari ulama-ulama Yahudi dan Najasyi dari kalangan Nasrani.

Selanjutnya pada akhir ayat ini Allah melarang Nabi Muhammad berduka cita terhadap orang-orang kafir yang tidak menyambut seruannya agar mereka beriman kepada Alquran.

Asbabun Nuzul Surah Al-Maidah 68


Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Rafi', Salam bin Misykum dan Malik bin Shaif datang kepada Nabi saw., lalu mereka berkata, 'Hai Muhammad! Bukankah engkau mengaku bahwa engkau adalah pengikut agama Ibrahim dan engkau beriman (pula) kepada Alkitab yang berada pada kami?' Nabi saw. menjawab, 'Benar, akan tetapi kamu telah membuat-buat bidah dan ingkar terhadap apa yang dimuat di dalam Alkitab itu, kemudian kamu menjelaskannya kepada umat manusia.' Jawab mereka, 'Sesungguhnya kami hanyalah mengamalkan apa yang ada pada tangan kami (Alkitab), dan sesungguhnya kami berada pada jalan hidayah dan kebenaran.' Setelah itu Allah menurunkan ayat, 'Hai Ahli Kitab! Kamu tidak dipandang beragama sedikit pun...'" (Q.S. Al-Maidah 68).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.