Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 122
أَوَ مَن كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَن مَّثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِّنْهَا كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Dan apakah orang yang sudah mati [502] kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.
[502] Maksudnya ialah orang yang telah mati hatinya ya'ni orang-orang kafir dan sebagainya.
Dalam rangka membedakan antara kaum Muslimin dengan orang orang kafir, Allah SWT mengemukakan dalam bentuk pertanyaan, yaitu: Apakah orang-orang yang mati hatinya karena kekafiran dan kebodohan kemudian Kami hidupkan dia dengan keimanan dan Kami berikan pula kepadanya cahaya, yaitu Alquran yang terang benderang sehingga ia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat, sama halnya dengan keadaan orang yang berada dalam gelap gulita yang berlapis-lapis, yaitu kegelapan malam, dan kegelapan hujan?.
Ia tidak dapat keluar lagi dari pada kegelapan itu yang meliputi dirinya dengan ketakutan, kelemahan dan kebingungan. Maka demikian pula seorang yang berada dalam kebodohan yang gelap, taklid buta dan kerusakan pikiran yang tidak dapat keluar lagi dari hal yang demikian itu.
Ia sendiri merasa takut keluar dari gua kesesatannya dan merasa tidak perlu untuk keluar kepada petunjuk yang terang benderang karena matanya merasa sakit kena cahaya petunjuk itu. Seperti sakitnya seekor kelelawar yang biasa hidup dalam kegelapan, karena melihat sinar matahari.
Maka patutlah bagi setiap muslim untuk selalu hidup disertai ilmu pengetahuan. Ia wajib mengetahui kebenaran agamanya dengan penuh keyakinan disertai dengan amal-amal kebaikan, sehingga menjadi suri teladan bagi orang-orang di sekitarnya.
Dan demikian, ia akan menjadi mercusuar yang mencerminkan keyakinan yang kuat dan hujah yang nyata, memperlihatkan keutamaan agamanya yang melebihi agama-agama yang lain. Sebagaimana Allah telah menjadikan orang beriman memandang baik kepada cahaya petunjuk dan agama yang telah menghidupkan hatinya, maka demikian pula Allah SWT telah menjadikan orang-orang kafir memandang baik apa saja yang mereka kerjakan, seperti berbuat dosa dan pelanggaran memusuhi Rasul, menyembelih kurban untuk selain Allah dan mengharamkan apa yang tidak diharamkan oleh Allah dan menghalalkan apa yang diharamkan Nya dan sebagainya, karena semuanya itu mereka lakukan disebabkan tipu daya dari pada setan-setan yang membisikkan godaan-godaan ke dalam hati mereka.
Asbabun Nuzul Depag Surah Al An'am 122
Abu Syaikh mengetengahkan melalui Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya, "Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan..." (Q.S. Al-An'am 122) Ibnu Abbas berkata, "Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Umar dan Abu Jahal." Ibnu Jarir mengetengahkan pula hadis yang sama melalui Dhahhak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.