Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 84
وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَقَ وَيَعْقُوبَ كُلاًّ هَدَيْنَا وَنُوحًا هَدَيْنَا مِن قَبْلُ وَمِن ذُرِّيَّتِهِ دَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ وَأَيُّوبَ وَيُوسُفَ وَمُوسَى وَهَارُونَ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Allah swt. mengisahkan Nabi Muhammad saw. dan pengikut pengikutnya bahwa Allah akan memberikan anugerah kepada Nabi Ibrahim a.s. yaitu mengangkat keturunannya yang saleh, yaitu Ishak sebagai pelanjut perjuangannya, menegakkan agama tauhid dan menghancurkan kemusyrikan, juga akan mengangkat Yakub a.s. cucunya dari keturunan Ishak a.s. sebagai penerus perjuangan Nabi-nabi dan Rasul-rasul. Mereka itu semuanya tunduk di bawah tuntunan wahyu, hikmah dan ilmu Allah untuk meneruskan tegaknya agama tauhid.
Nabi Ishak a.s. putranya, disebutkan secara tersendiri dalam ayat ini adalah karena adanya suatu hal yang menarik perhatian, yang termasuk ke dalam tanda tanda kekuasaan Allah juga karena dialah putranya yang dilahirkan setelah Nabi Ibrahim lanjut usianya, sedang Sarah istrinya sudah lama tidak pernah punya anak dan sudah merasa tipis harapan untuk punya anak, seperti diterangkan dalam firman Allah:
قَالَتْ يَاوَيْلَتَى ءَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوزٌ وَهَذَا بَعْلِي شَيْخًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ
Artinya:
Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua dan ini suamikupun dalam keadaan sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh".
(Q.S Hud: 72)
Ini adalah merupakan anugerah Allah baginya atas kekuatan imannya dan tekunnya berbuat kebaikan serta ketabahannya menghadapi beberapa cobaan Allah.
Hidayah yang diterima oleh Ibrahim a.s dan keturunan-keturunannya yang saleh itu adalah nikmat Allah yang juga pernah diberikan kepada Nabi Nuh a.s. sebelumnya.
Sebagaimana Nabi Ibrahim a.s. memperoleh nikmat yang berupa hidayah, seperti neneknya Nabi Nuh a.s. begitu pula Allah menjanjikan, bahwa keturunan-keturunannya yang salehpun akan memperoleh hidayah seperti dia.
Disebutkan Nabi Nuh a.s. di sini agar manusia dapat memahami bahwa tidak selalu hamba-hamba Allah yang saleh akan menurunkan putra-putra yang
saleh pula, seperti Nabi Nuh a.s. Beliau seorang Nabi yang saleh, akan tetapi putranya seorang yang sesat. tenggelam bersama orang-orang kafir karena tidak mau mematuhi perintah ayahnya. Hal itu adalah kebalikan dari Nabi Ibrahim a.s. ayahnya seorang pemuja patung tetapi dia sendiri hanif, berserah diri kepada Allah.
Di antara keturunan-keturunan Nabi Ibrahim a.s. yang saleh lainnya disebutkan dalam ayat ini ialah Daud a.s. putra Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa dan Harun a.s. Kesemuanya ini di samping diberi derajat kenabian juga diberi kedudukan yang tinggi memegang tampuk pimpinan kaumnya. Daud dan Sulaiman a.s. menjadi raja memegang pimpinan yang terkenal kehalusan budinya, Yusuf a.s. menjadi menteri yang dapat menguasai dan mengatasi kesulitan-kesulitan rakyat, sedang Musa dan Harun a.s. meskipun tidak menjadi raja tetapi diberikan pimpinan dan menyelamatkan kaumnya dari penindasan yang kejam.
Pada akhir ayat ini Allah swt. menjelaskan bahwa Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada mereka yang berbuat baik, yaitu mereka yang selalu berpedoman kepada tuntunan Allah dan berpegang kepada kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.