Tafsir Surah Al An'am 56

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 56


قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ قُل لاَّ أَتَّبِعُ أَهْوَاءكُمْ قَدْ ضَلَلْتُ إِذًا وَمَا أَنَاْ مِنَ الْمُهْتَدِينَ

Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk".

Allah swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. agar menyampaikan kepada orang-orang musyrik, bahwa dia telah dilarang Allah menyembah sembahan-sembahan mereka, meminta dan memohon pertolongan kepada patung-patung yang mereka buat, atau menyembah dan menghambakan diri kepada para malaikat, kepada orang-orang atau kuburan-kuburan yang mereka anggap keramat dan sebagainya. Larangan itu terdapat di dalam Alquran yang telah diturunkan Allah kepadanya, disertai bukti-bukti dan yang kuat yang dapat menambah keyakinan akan kebenaran larangan Allah itu.

Diterangkan pula bahwa yang disembah orang-orang musyrik itu adalah yang tidak dapat memberi manfaat dan memberi mudarat sedikitpun, tidak dapat memberi pertolongan kepada orang-orang yang memohon kepadanya dan tidak sanggup mengelakkan suatu malapetakapun yang menimpa penyembah penyembahnya. Mereka menyembah yang selain Allah itu semata-mata mengikuti hawa nafsu dan keinginan mereka saja mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan oleh nenek moyang mereka, tanpa bukti bukti dan dalil-dalil yang kuat. Karena itu Nabi dan kaum muslimin tidak akan mengikuti ajakan mereka itu.

Jika Nabi Muhammad saw dan kaum muslimin mengikuti ajakan mereka itu berarti mereka mengikuti sesuatu yang tidak mempunyai keterangan yang kuat, mengikuti jalan yang sesat dan jalan orang-orang yang berdosa. Jalan yang demikian adalah jalan orang-orang yang tidak mendapat petunjuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.