Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 128
وَيَوْمَ يِحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُم مِّنَ الإِنسِ وَقَالَ أَوْلِيَآؤُهُم مِّنَ الإِنسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِيَ أَجَّلْتَ لَنَا قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلاَّ مَا شَاء اللّهُ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَليمٌ
Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) [504] dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
[504] Maksudnya syaitan telah berhasil memperdayakan manusia sampai manusia mengikuti perintah-perintah dan petunjuk-petunjuknya, dan manusiapun telah mendapat hasil kelezatan-kelezatan duniawi karena mengikuti bujukan-bujukan syaitan itu.
Pada hari kebangkitan nanti, seluruh umat manusia dan jin akan dihimpun semuanya di padang Mahsyar lalu Allah berfirman kepada mereka yang maksudnya mencela perbuatan jin yang telah mempengaruhi manusia dan mengajak mereka kepada kesesatan, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah:
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَابَنِي ءَادَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ(60)وَأَنِ اعْبُدُونِي هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ(61)وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ(62)
Artinya:
"Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu. Dan hendaklah kamu menyembah Ku; inilah jalan yang lurus. Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebagian besar di antaramu, maka apakah kamu tidak memikirkan?".
(Q.S Yasin: 60, 61, 62)
Semua orang yang mengikuti ajaran jin dan setan itu akan dikumpulkan bersama-sama mereka. Semua orang yang mukallaf akan dihimpunkan bersama para pengikutnya, baik dalam segi kebenaran atau kejahatan. Lalu berkatalah orang-orang yang menjadi pengikut jin itu sebagai jawaban mereka kepada Allah Taala: "Ya Tuhan kami, masing-masing di antara kami telah merasakan kenikmatan dari pihak lainnya. Jin-jin itu mendapatkan kenikmatan karena mereka telah berhasil menyesatkan kami dengan bujukan-bujukan dan mengikuti kehendak hawa nafsunya sebaliknya kamipun telah merasa senang mengikuti mereka itu dan mendengarkan bisikan-bisikannya. Kami merasa leluasa berkecimpung dalam kelezatan di dunia.
Dalam ayat ini Allah memberikan penjelasan, bahwa setiap manusia senantiasa didampingi setan yang berusaha untuk membujuknya dengan bisikan yang mengajaknya kepada kefasikan dan kedurhakaan kepada Allah, sehingga ia tidak menyadari, bahwa hal itu adalah tipu muslihat dari pada setan tersebut. Makhluk halus itu selalu berusaha untuk menyesatkan orang-orang kepada lembah kebatilan dan kejahatan, sebagaimana kuman-kuman bakteri yang selalu berusaha untuk menimbulkan bermacam-macam penyakit dalam tubuh manusia atau hewan. Kuman-kuman bakteri itu mengetahui jalannya untuk memasuki tubuh manusia atau binatang dari lubang-lubang yang halus. Demikian pula setanpun mengetahui jalannya untuk memasuki hati manusia, sehingga manusia jatuh ke lembah kesesatan tanpa disadarinya.
Apabila ada pengaruh kuman-kuman bakteri itu di dalam tubuh manusia, maka hal itu mudah dimengerti karena roh-roh manusia pun yang lebih halus sifatnya dari tubuh kasarnya, dapat dimasuki pengaruh-pengaruh makhluk makhluk halus, yaitu jin dan setan, yang menjerumuskan kepada penyakit penyakit rohani.
Orang-orang yang menjadi pengikut jin dan setan itu berkata; dengan penuh kesedihan dan penyesalan: "Ya Tuhan, kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami, setelah kami menerima kelezatan karena mengikuti ajakan jin dan setan itu dan kami telah mengakui dosa-dosa kami, maka kami berserah diri kepada Mu untuk menerima hukuman Mu yang seadil-adilnya.
Yang mereka maksudkan dengan ucapannya itu tidak lain hanyalah memperlihatkan penyesalan dan keterlaluan mereka dalam mengikuti hawa nafsu dan sekarang mereka berserah diri pada Allah Taala Yang mengetahui segala perbuatan mereka. Dalam ayat ini tidak disebutkan bagaimana jawaban jin dan setan yang membawa mereka kepada kesesatan itu, tetapi dijelaskan dalam firman Allah pada ayat yang lain:
ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ
Artinya:
"Nanti di hari kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian yang lain dan sebagian kamu melaknati sebagian yang lain, dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolongpun".
(Q.S Al Ankabut: 25)
Dan tersebut pula dalam surah Al Baqarah, bagaimana mereka masing-masing berlepas diri dari kawan-kawannya. Sebagai jawaban atas kepatuhan mereka itu Allah berfirman: Neraka itulah tempat kamu berdiam sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali Tuhan menghendaki yang lainnya. Segala sesuatu berada di bawah kehendak dan pilihan Nya, dan tidak ada yang mengetahui kehendak Nya itu melainkan Dia sendiri dan Dialah Tuhan Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
Ibnu `Abbas memahami dari ayat di atas, bahwa siapapun tidak patut turut campur dalam menentukan nasib seorang hamba Allah, apakah dia akan dimasukkan ke surga atau ke neraka. Semuanya berada sepenuhnya di bawah kekuasaan dan kehendak Allah SWT".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.