Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 93
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوْحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَن قَالَ سَأُنزِلُ مِثْلَ مَا أَنَزلَ اللّهُ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلآئِكَةُ بَاسِطُواْ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُواْ أَنفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah." Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.
Allah menjelaskan kepada kaum muslimin bahwa tidak ada orang yang lebih zalim dari orang-orang Yahudi yang mengingkari kebenaran Alquran yang diturunkan kepada Muhammad saw. Perkataan mereka telah mengkhianati ajaran agama tauhid. Begitu juga perkataan mereka yang mengaku menerima wahyu dari Allah, seperti Musailamah Al Kazzab di Yamamah, Al Aswad Al `Ansy di Yaman, Tulaihah Al Asady dari Bani Asad dan sebagainya dan orang-orang yang mengaku dirinya mampu membuat kitab seperti Alquran.
Firman Allah ini mengandung sindiran halus bagi para pendeta Yahudi yang dipuja-puja oleh pengikut-pengikutnya karena mereka itu mengaku mendapat wahyu dari Allah yang dapat digunakan untuk menyelesaikan segala sesuatu yang sukar dipahami dari At Taurat. Menurut kenyataan, mereka inilah yang selalu memusuhi Muhammad saw.
Juga mengandung sindiran kepada sastrawan-sastrawan Arab yang merasa mampu menyusun kitab-kitab yang dapat menyamai Alquran seperti firman Allah swt.:
لَوْ نَشَاءُ لَقُلْنَا مِثْلَ هَذَا
Artinya:
Kalau kami menghendaki, niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini.
(Q.S Al Anfal: 31)
Dalam pada itu Allah swt. menyebutkan siksaan ancaman yang akan diterima oleh orang-orang yang zalim itu, di kala mereka menghembuskan nafas yang terakhir, sebagai imbalan kejahatan dan dosa yang mereka lakukan. Alangkah dahsyatnya seandainya Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin melihat penderitaan yang diderita oleh orang-orang yang jahat itu pada waktu mereka menghadapi tekanan penderitaan sakaratul maut, yaitu penderitaan yang akan mereka alami menjelang kematian yang tidak terlukiskan kedahsyatannya itu. Pada waktu itu malaikat maut telah mengulurkan tangannya untuk merenggut nyawa mereka yang bergelimang dengan dosa itu, dengan renggutan yang keras.
Allah menggambarkan saat-saat yang dahsyat itu dengan nada mencela mereka. Malaikat seakan-akan berkata, "Kalau memang kamu merasa mampu, lepaskanlah nyawamu dari badanmu supaya terhindar dari renggutan ini." Perintah ini tidak akan dapat mereka lakukan, karena masalah ini di luar kemampuan mereka. Pada saat itu mereka tidak dapat menghindarkan diri dari siksa yang pedih dan menghinakan karena mereka telah berani memutar balikkan kebenaran dan berkata dusta dan karena sikap mereka yang congkak dan sombong terhadap ayat-ayat Allah seperti perkataan mereka bahwa mereka mampu menurunkan kitab seperti Alquran.
Dalam ayat ini terdapat bandingan yang jelas antara ketidak mampuan mereka untuk membuat kitab semacam Alquran dengan ketidak mampuan mereka menghindarkan diri dari renggutan malaikat maut. Maksudnya agar mereka dapat menyadari bahwa apa yang mereka katakan itu sebenarnya hanya dusta belaka, sedang Alquran adalah datang dari Allah kepada Muhammad saw. yang tidak dapat ditandingi oleh siapa pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.