Tafsir Surah Al An'am 91

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 91


وَمَا قَدَرُواْ اللّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُواْ مَا أَنزَلَ اللّهُ عَلَى بَشَرٍ مِّن شَيْءٍ قُلْ مَنْ أَنزَلَ الْكِتَابَ الَّذِي جَاء بِهِ مُوسَى نُورًا وَهُدًى لِّلنَّاسِ تَجْعَلُونَهُ قَرَاطِيسَ تُبْدُونَهَا وَتُخْفُونَ كَثِيرًا وَعُلِّمْتُم مَّا لَمْ تَعْلَمُواْ أَنتُمْ وَلاَ آبَاؤُكُمْ قُلِ اللّهُ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ

Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quraan kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. [491]

[491] Perkataan "biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya" adalah sebagai sindiran kepada mereka, seakan-akan mereka dipandang sebagai kanak-kanak yang belum berakal.

Allah swt. menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi telah menyimpang dari agama tauhid dan tidak mengikuti ajaran agama mereka dan telah mengkhianatinya. Gejala-gejala itu nampak pada sikap mereka. Mereka tidak menghormati keagungan Allah dengan penghormatan yang seharusnya diberikan. Mereka mengatakan bahwa Allah swt. tidak menurunkan kitab kepada seorang manusia. Perkataan mereka adalah bukti dari keingkaran mereka kepada Alquran. Hal ini berarti mereka tidak mengakui bahwa Allah berkuasa memberikan hidayah kepada manusia selain mereka, untuk kemaslahatan manusia sesuai dengan kehendak-Nya.

Keingkaran mereka terhadap Alquran itu bukanlah timbul dari pikiran yang jernih dan bukan pula mereka dapati keterangannya dari kitab-kitab yang diturunkan sebelum Alquran akan tetapi keingkaran mereka itu adalah keingkaran yang tidak pada tempatnya. Sebab itulah maka Allah swt. memerintahkan kepada Muhammad saw. agar menerangkan kepada kaumnya yang ingkar itu, supaya mereka ingat bahwa Allah telah menurunkan Taurat kepada Musa a.s. Dengan kitab itulah Nabi Musa membawa kaumnya kepada agama tauhid dan terhindar dari kemusyrikan.

Sesudah itu Allah swt. mengungkapkan kejahatan yang dilakukan oleh Bani Israel yang telah menyimpang dari kitab Taurat dan Injil. Mereka menyampaikan kitab-kitab itu tidak seutuhnya, ada bagian-bagian yang disampaikan dan ada bagian-bagian yang tidak, sehingga timbullah perbedaan paham di kalangan mereka. Sebabnya tiada lain hanyalah, karena mereka dipengaruhi oleh pemujaan pemimpin yang menyuruh mereka memperturutkan hawa nafsu, bahkan dalam hal menyelesaikan persengketaan, mereka menampakkan hukum-hukum yang terdapat dalam Taurat itu apabila hukum itu bersesuaian dengan keinginan mereka, akan tetapi apabila hukum itu bertentangan dengan kehendaknya, hukum itu ditinggalkan. Di antara ketetapan hukum yang mereka sembunyikan itu ialah hukum rajam dan berita tentang kedatangan Nabi Muhammad saw.

Maksud pengungkapan kejahatan nenek moyang mereka ialah untuk mengetuk hati mereka, agar mereka dapat menilai kenyataan yang sebenarnya dan mengakui kebenaran Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

Dalam pada itu Allah swt. menyerahkan kepada orang-orang musyrik agar menerima ajaran wahyu yang disampaikan Allah kepada Muhammad saw. Kitab itu mengandung ajaran yang membukakan tabir rahasia yang tidak diketahui oleh mereka sendiri dan oleh nenek moyang mereka.

Allah swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk menyatakan bahwa perkataan mereka orang-orang Yahudi itu bahwa Allah tidak menurunkan kitab kepada manusia adalah tidak benar dan menyuruhnya menanyakan kepada mereka, siapakah yang menurunkan Taurat kepada Musa a.s. Pernyataan yang tegas ini merupakan tantangan bagi perkataan mereka.

Pada akhir ayat ini Allah swt. memerintahkan kepada Rasul-Nya bahwa setelah mereka mendapat keterangan-keterangan yang telah terbukti kebenarannya itu tetapi mereka masih tetap tidak mau menyadari dan tidak mau percaya juga akan kebenaran Alquran, supaya membiarkan mereka ditelan arus kebatilan dan kekafiran.

Asbabun Nuzul Depag Surah Al An'am 91

Ibnu Abu Hatim mengetengahkan melalui Sa'id bin Jubair yang mengatakan, bahwa ada seorang lelaki Yahudi yang dikenal dengan nama Malik bin Shaif, bersengketa dengan Nabi saw. Kemudian Nabi saw. berkata kepadanya, "Kuminta kepadamu demi yang menurunkan kitab Taurat kepada Musa, apakah engkau menemukan di dalam kitab Taurat, bahwasanya Allah swt. membenci pendeta yang gemuk? Sedangkan laki-laki itu adalah seorang pendeta Yahudi yang berbadan gemuk. Akhirnya si laki-laki Yahudi itu marah-marah, seraya berkata, 'Allah sama sekali tidak pernah menurunkan apa pun kepada manusia.' Lalu para sahabat berkata, 'Alangkah celakanya kamu ini, apakah Ia juga tidak menurunkan sesuatu (kitab) kepada Musa?' Kemudian Allah swt. menurunkan firman-Nya, 'Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya.'" (Q.S. Al-An'am 91). Hadis ini berkedudukan Mursal. Ibnu Jarir mengetengahkan pula hadis yang serupa melalui jalur Ikrimah, dan hadis lainnya telah disebutkan di dalam surah An-Nisa. Ibnu Jarir mengetengahkan melalui jalur Ibnu Abu Thalhah dan Ibnu Abbas yang mengatakan, "Orang-orang Yahudi pernah mengatakan, 'Demi Allah! Allah tidak pernah menurunkan suatu kitab pun dari langit...' lalu turunlah ayat di atas."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.